Kudis (Scabies): Penyebab, Penularan, Gejala, Diagnosis, Pengobatan dan Pencegahan

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 10:52 WIB
Kudis di kulit (illicopharma.com)
Kudis di kulit (illicopharma.com)

Kamu pasti sudah pernah mendengar tentang penyakit kudis atau juga disebut scabies. Apa sih sebenarnya penyakit kudis itu? Kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei var. hominis.

Akibat infeksi tungau tersebut, kudis menyebabkan rasa gatal luar biasa pada kulit, terutama di malam hari, hingga menimbulkan ruam kemerahan.

Penyakit kudis dapat menular dan cepat menyebar melalui kontak fisik dekat dengan keluarga atau orang-orang yang menderita kudis.

Apa Penyebab Kudis?

-
Tungau Sarcoptes scabiei var. hominis (sciencephoto.com)

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa penyebab kudis adalah Sarcoptes scabiei var. hominis, tungau berkaki delapan yang hanya bisa dilihat jelas dari mikroskop.

Tungau Scabiei betina biasanya bersembunyi di lapisan atas kulit, lalu bertelur. Larva menetas dalam waktu 2-4 hari dan membutuhkan waktu 10-14 hari untuk menjadi tungau dewasa. Begitu dewasa, mereka bisa menyebar ke area kulit lainnya.

Tungau kudis sering ditemukan di sela-sela jari tangan, siku, ketiak, di lekukan pergelangan tangan, alat kelamin atau payudara orang dewasa. Sementara itu pada bayi dan orang lanjut usia, tungau kudis bisa ditemukan di kepala dan leher.

Bagaimana Penularan Kudis?

-
Kudis (medicalnewstoday.com)

Kudis sangat mudah menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, seperti berpegangan tangan atau berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi kudis. 

Selain itu, hanya dalam waktu 15-20 menit setelah kontak dekat dengan individu yang terinfeksi dapat dengan mudah menularkan kudis.

Tungau Scabiei penyebab kudis dapat bertahan hidup jauh dari tubuh manusia sekitar 24-36 jam, sehingga memungkinkan untuk tertular kudis melalui fomites, seperti pakaian dan sprei. Namun, penularan ini tidak umum terjadi.

Gejala Kudis Paling Umum

-
Kudis (nhk.org)

Seseorang setelah terinfeksi untuk pertama kali biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun hingga dua bulan (2-6 minggu). Namun, pasien tanpa gejala masih dapat menyebarkan kudis selama jangka waktu itu.

Di samping itu, gejala kudis dapat muncul kembali dalam waktu 1-4 hari setelah terpapar. Ini berlaku bagi seseorang yang sebelumnya pernah terinfeksi kudis.

Selain gatal-gatal dan ruam pada kulit, gejala kudis paling umum lainnya juga terlihat dari benjolan atau lepuh merah di kulit yang terasa gatal dan kemerahan tersebut.

Komplikasi dan Diagnosis Kudis

-
Kudis di kulit (illicopharma.com)

Gatal yang parah akibat kudis membuat kamu ingin terus menggaruknya. Padahal, garukan tersebut bisa menyebabkan infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri grup A. Streptococcus.

Infeksi kulit akibat dua bakteri itu terkadang dapat menyebabkan glomerulonefritis pasca-streptokokus dan penyakit jantung.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X