Vaksin Virus Corona Bill Gates Ada Microchip-nya, Apa Sih Itu?

- Rabu, 22 April 2020 | 09:32 WIB
Bill Gates. (REUTERS)
Bill Gates. (REUTERS)

Belakangan ini viral di media sosial terkait vaksin virus corona yang direncanakan Bill Gates. Semua itu bermula ketika Bill Gates menjawab pertanyaan dalan sesi wawancara oleh Reddit, media berbasis komunitas ternama. 

Bill Gates ditanya tentang bagaimana dampak bisnis akibat virus corona. Dia menanggapi dengan berbicara tentang masalah rantai pasokan dan kebutuhan dasar, seperti air dan listrik. 

"Negara masih mencari tahu apa yang masih bisa berjalan lancar. Akhirnya kami akan memiliki beberapa sertifikat digital untuk menunjukkan siapa yang telah sembuh atau diuji baru-baru ini ketika kami memiliki vaksin," kata Bill Gates yang viral di media sosial. 

-
Jawaban Bill Gates (Reddit)

Jawabannya secara tidak sengaja memicu kontroversi. Bill Gates yang telah lama menjadi sasaran isu konspirasi, menudingnya sebagai orang yang merekayasa Covid-19 untuk memantau populasi dan pergerakan global. 

Salah satu artikel pertama yang menuliskan konspirasi Bill Gates adalah situs tentang biohacking. Sehari setelah wawancara, situs tersebut menerbitkan artikel berjudul "Bill Gates akan Menggunakan Implan Microchip untuk melawan virus corona". 

Padahal dalam sesi wawancara kepada Reddit, Bill Gates sama sekali tidak menyebut soal microchip. Artikel yang kini beredar di dunia maya itu bisa dikatakan hoaks. 

Sejatinya, yang dimaksud Bill Gates merujuk pada penelitian yang didanai Gates Foundation itu adalah tentang tato kuantum, tinta tidak terlihat yang dapat bertahan selama lima tahun dan dibaca oleh smartphone

-
Bill Gates (Reuters)

"Penandaan ini dikembangkan untuk memberi catatan vaksinasi dan tidak ada kemampuan untuk melacak pergerakan siapa pun," ungkap salah satu penulis membantah klaim tersebut. 

"Teknologi ini hanya memberikan data yang sangat terbatas dan tidak personal. Penandaan ini membutuhkan pencitraan line of sight langsung dari jarak kurang dari satu meter. Sementara itu pelacakan jarak jauh secara terus menerus tidak mungkin karena ada berbagai masalah teknis," paparnya. 

Sementara itu, Georges Benjamin, Direktur Eksekutif American Public Health Association mengatakan pada BUzzFeed News, bahwa ia tidak yakin jika ada microchip yang bisa dimasukkan ke dalam vaksin.

"Seluruh gagasan pada sertifikat vaksin sebenarnya tidak merujuk pada nanopartikel yang dimasukkan ke dalam vaksin," kata Dr. Benjamin. 

Dia mengatakan bahwa ada keprihatinan hak asasi manusia ketika vaksin virus corona itu disematkan ID khusus. Di sisi lain, Dr. Benjamin juga menekankan kalau upaya menemukan vaksin untuk virus corona itu masih berjalan. Hingga 18 bulan ke depan pun belum dapat diumumkan ke publik hasilnya. 

"Vaksin itu ketika diproduksi harus dipastikan dan terbukti aman serta efektif. Ini akan jadi penyelamat," pungkasnya, sebagaimana dilansir Buzz Feed News, Rabu (22/4/2020).  

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X