Remdesivir Resmi Jadi Obat Covid-19, Begini Cara Kerjanya di Dalam Tubuh

- Rabu, 6 Mei 2020 | 12:06 WIB
Dua ampul obat Ebola Remdesivir ditunjukkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman, 8 April 2020. (Ulrich Perrey/Pool via REUTERS)
Dua ampul obat Ebola Remdesivir ditunjukkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman, 8 April 2020. (Ulrich Perrey/Pool via REUTERS)

Baru-baru ini, remdesivir buatan Gilead Sciences resmi mendapat izin penggunaan darurat sebagai obat virus corona (Covid-19) oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat. 

Remdesivir yang dulunya dikenal sebagai obat ebola ini dianggap ampuh mempercepat masa pemulihan pasien Covid-19. Lantas seperti apa cara kerja remdesivir ini? 

Sebagaimana dilansir SCMP, Rabu (6/5/2020) remdesivir awalnya dikembangkan untuk digunakan pada penyakit menular, seperti Ebola. 

Dalam penelitian untuk pengobatan Covid-19, awalnya tes ini dilakukan uji coba pada hewan dengan sindrom pernapasan Timur Tengah (Mers) dan sindrom pernapasan akut (Sars) serta dua penyakit akibat virus corona jenis lain. Hasilnya dinilai sangat menjanjikan. 

Sars CoV-2, masuk ke tubuh manusia melalui lapisan mukosa. Virus ini kemudian mengembangkan untaian asam ribonukleat (RNA) di  dalam sel yang diserangnya untuk berkembangbiak. 

-
Ilustrasi virus corona (REUTERS)

Remdesivir bekerja dengan meniru salah satu dari empat komponen RNA tersebut sehingga proses reproduksi virusnya terhambat. 

Sejauh ini, penggunaan remdesivir menunjukkan hasil yang signifikan pada pasien Covid-19 dengan gejala pneumonia. 

"Dalam penggunaanya harus tetap hati-hati. Karena penggunaan yang tidak tepat justru berpotensi menghasilkan pengembangan resistensi terhadap antivirus," ujar Dr George Diaz, Spesialis Penyakit Menular dari Providence Regional Medical Center di Everett, Washington. 

Sementara itu, hasil penelitian oleh National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa penggunaan remdesivir dapat mempersingkat waktu pemulihan hingga 31 persen pada pasien Covid-19 dengan gejala sedang di rumah sakit. 

-
Obat Ebola Remdesivir ditunjukkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman, 8 April 2020. (Ulrich Perrey/Pool via REUTERS)

Studi NIH melibatkan 1.063 pasien Covid-19 yang dirawat dengan fasilitas standar di rumah sakit. Mereka yang diberi obat dinyatakan sembuh dalam 11 hari, dibandingkan mereka yang tidak diberi obat remdesivir yang sembuh dalam waktu 15 hari.

Bahkan pasien Dr Diaz, seorang pria berusia 35 tahun di Seattle yang positif Covid-19 dan menunjukkan gejala pneumonia. Dalam pemberian dosisi pertama, pasien diketahui dapat bernapas tanpa bantuan tabung oksigen dalam waktu 24 jam. Setelah dirawat 5 hari, pasien dinyatakan sembuh.  

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X