Sabun bayi sering kali jadi pilihan perempuan untuk merawat kulitnya. Hal ini tidak lain karena sabun bayi dibuat dari bahan-bahan yang diracik khusus untuk kulit bayi yang sensitif, sehingga dianggap bagus untuk merawat kulit orang dewasa.
Sabun bayi biasanya dipilih untuk mencuci wajah hingga mencuci Miss V atau area kewanitaan. Namun amankah sabun bayi untuk membersihkan area kewanitaan?
Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG mengatakan normalnya vagina memiliki pH yang asam. Jika sampai netral atau basa, justru akan memudahkan bakteri berkembang di area tersebut. Hal inilah yang akan terjadi jika kamu menggunakan sabun bayi untuk membasuh area kewanitaan.
"Biasanya orang memakai sabun bayi karena dipikirnya aman dan cocok buat bayi. Padahal bayi lebih basa sabunnya, jadi itu akan membuat pH di vagina jadi basa. Dipikir aman di kulit bayi dan di kulit muka, tapi belum tentu untuk pH vaginanya sesuai," kata dr. Dinda dalam sebuah webinar baru-baru ini.
Daripada menggunakan sabun bayi, dr. Dinda menyarankan perempuan memakai cairan pembersih area kewanitaan yang mengandung bahan-bahan alami. Hal ini bisa dilihat dari kandungan yang terdapat pada kemasan.
"Pilih yang kandungannya alami. Dari sekian banyak bisa dilihat kandungannya apa saja, ada aloe vera, prebiotik, dan sirih. Terbukti pencegahan alerginya, mengiritasi atau enggak, dan sabunnya teruji secara klinis," lanjutnya.
BACA JUGA: Jangan Asal Pilih Sabun Untuk Mandi
Ia juga mengatakan sebenarnya Miss V memiliki kemampuan untuk membersihkan organnya sendiri. Tetapi apabila kamu memiliki aktivitas yang tinggi, usahakan untuk mempertahankan pH Miss V tetap asam.
