4 Dampak Buruk Kurang Tidur Bagi Kesehatan, Bisa Timbulkan Masalah Kulit

- Rabu, 19 Agustus 2020 | 16:01 WIB
Ilustrasi dampak kurang tidur (Unsplash/@alexagorn)
Ilustrasi dampak kurang tidur (Unsplash/@alexagorn)

Tidur merupakan kebutuhan dasar hidup, sama seperti bernapas dan makan. Kurang tidur, baik karena gangguan tidur atau alasan lainnya, bisa sangat mengacaukan kehidupan sehari-hari kamu, lho.

Gampang marah dan tersinggung, kurang konsentrasi, serta perubahan suasana hati (mood) yang mendadak termasuk beberapa dampak buruk kurang tidur.

Di samping itu, melewatkan jadwal tidur hanya akan membuat kamu menjadi rewel dan ceroboh. Kurang tidur memengaruhi sistem tubuh termasuk sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan kardiovaskular.

Dampak Buruk Kurang Tidur Bagi Kesehatan Tubuh

Apabila sistem tubuh rentan lemah akibat kurang tidur, inilah yang akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

Karenanya, #KAMUHARUSTAU apa saja dampak buruk kurang tidur bagi kesehatan agar kamu berusaha meningkatkan kualitas tidur mulai dari sekarang.

Dirangkum Indozone, berikut ini empat efek buruk kurang tidur bagi kesehatan sekaligus tanda yang menunjukkan bahwa kamu perlu istirahat:

1. Masalah kulit

-
Ilustrasi kurang tidur (Pexels/Andrea Piacquadio)

Dampak buruk kurang tidur yang paling umum yaitu timbulnya masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis (kulit bersisik, gatal, dan kering)

Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon stres kortisol dalam tubuh yang menyebabkan peradangan dan masalah kulit.

Selain itu, kurang tidur juga memengaruhi produksi kolagen. Kolagen adalah protein yang bertanggung jawab untuk menjaga kekuatan kulit dan kekurangan protein ini menyebabkan kulit lebih cepat kendur dan menua.

2. Rasa lapar dan penambahan berat badan

-
Ilustrasi bangun tidur (Unsplash/@iyunmai)

Menurut National Sleep Foundation, Amerika Serikat, dampak kurang tidur akan meningkatkan neurotransmitter yang disebut endocannabinoid di dalam tubuh yang memiliki efek seperti mariyuana (ganja) di otak.

Hal itu yang kemudian membuatmu lebih sering konsumsi makanan tidak sehat, seperti permen, keripik, dan kue.

Dampak kurang tidur berikutnya menyebabkan peningkatan kadar ghrelin (hormon merangsang rasa lapar) sekaligus menurunkan kadar leptin (hormon menekan rasa lapar).

Faktanya, orang yang kurang tidur bisa mengonsumsi lemak (makan) hampir dua kali lebih banyak daripada orang biasa. Inilah yang pada akhirnya menyebabkan penambahan berat badan.

3. Infeksi

-
Ilustrasi flu akibat infeksi (Pexels/Andrea Piacquadio)

Apabila kamu tiba-tiba terserang flu atau pilek lebih sering, mungkin inilah saatnya untuk memeriksa jadwal tidur kamu selama ini, apakah sudah sesuai atau malah belum.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X