Siswa SD di Banyuwangi Bunuh Diri, Psikolog: Bullying Berdampak pada Kesehatan Mental

- Jumat, 3 Maret 2023 | 13:53 WIB
Ilustrasi siswa dibully di sekolah (Freepik/hryshchyshen)
Ilustrasi siswa dibully di sekolah (Freepik/hryshchyshen)

Seorang siswa SD berinisial MR (11) di Banyuwangi dikabarkan meninggal dunia setelah nekat gantung diri. MR diduga tidak tahan dibully teman-temannya tidak punya ayah.

Terkait dengan ini, psikolog klinis Annisa Mega Radyani, M.Psi dari Ohana Space menjelaskan, aksi bullying atau perundungan bisa memberikan efek yang sangat besar.

Anak bisa merasa kehilangan kepercayaan diri, merasa tidak berharga, menjadi tidak bersemangat sekolah, tingkat kesepian tinggi, hingga tidak lagi berminat melakukan kegiatan umum.

"Sehingga menerima bullying pada akhirnya bisa berdampak pada kesehatan mental yang buruk. Bisa sangat berbahaya," jelasnya kepada Indozone, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Pilu Bocah di Banyuwangi Gantung Diri Diduga karena Dibullly Enggak Punya Ayah

Ketika anak sudah berada pada kondisi kesehatan mental yang kurang baik, mereka mulai merasa tak lagi mampu menghadapi lingkungan dan muncul perasaan tertekan.

-
Ilustrasi anak dibully (Freepik/gpointstudio)

Kondisi itu diperburuk dengan lalu lintas informasi yang seolah tidak tersaring. Paparan informasi yang berjubel dari media sosial hingga tontonan, bisa menuntun mereka ke jalan yang salah.

"Apabila seseorang sudah sangat tertekan, merasa tidak ada arti hidup di dunia, bisa jadi ingin bunuh diri," ujar Annisa.

"Bisa jadi juga, dia melihat cara bunuh diri dari media karena media cukup sulit untuk di filter. Dia juga modeling (mencontoh) dari mana kita enggak tahu, ketika merasa sedih, bingung, enggak tau harus gimana, ya mungkin cara salah satunya dengan bunuh diri," imbuhnya.

Baca juga: Bikin Guru Heran karena Pakai Jaket di Kelas, Alasan Siswa Ini Sedih, Ternyata Dibully

Orangtua, pendidik, dan lingkungan harus belajar mengenal kebiasan anak-anak. Apabila muncul kebiasaan yang mencurigakan, mereka harus bisa menjadi tempat bercerita yang aman dan nyaman.

"Ketika sudah ada tanda-tanda, kita perlu menemani, mendengarkan anak, mengetahui keluh kesahnya, mendengarkan cerita anak. Sehingga kita bisa menyampaikan kepada anak bahwa kita ada disini bersama dia, dia enggak sendiri, kita akan mendukung," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X