Waduh! Petugas RS di Beijing Kewalahan Kebanjiran Pasien Akibat Wabah Flu

- Selasa, 13 Desember 2022 | 15:30 WIB
Ilustrasi warga China yang sedang mengantri di klinik untuk mengobati sakit flu. (REUTERS/Thomas Peter)
Ilustrasi warga China yang sedang mengantri di klinik untuk mengobati sakit flu. (REUTERS/Thomas Peter)

Wabah flu yang menyerang warga Beijing rupanya terus bertambah. Bahkan, beberapa rumah sakit dan klinik kesehatan di Kota Beijing kewalahan menerima pasien flu.

Padahal baru-baru ini, pemerintah setempat telah melakukan pelonggaran kebijakan anti-pandemi COVID-19 di China. Sejumlah video pendek yang beredar di sejumlah media sosial, memperlihatkan antrean pasien.

Dalam video itu menyebutkan, salah satu lokasi yang terjadi antrean panjang yakni di Rumah Sakit Chaoyang Beijing, pada 9 Desember 2022 lalu. Pasien bisa menunggu hingga enam jam untuk bisa bertemu dokter.

"Sebagian besar pasien yang tertular virus corona memilih perawatan di rumah. Sementara jumlah pasien demam dan flu yang dirawat di klinik, melonjak," ucap juru bicara Komisi Kesehatan Beijing (BHC) Li Ang, dikutip Antara, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga: Waspada! Flu Unta Hantui Pemain dan Penonton Piala Dunia 2022, Apa itu?

Pihaknya mencatat, jumlah pasien flu yang dirawat di rumah sakit kelas dua pada Senin (12/12/2022), ada sekitar 19 ribu orang, atau naik 6,2 kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya.

Jumlah pasien demam yang dirawat di klinik kesehatan pada Minggu (11/12/2022) sekitar 22 ribu orang, atau naik 16 kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya.

-
Cuplikan gambar dari video yang tersebar di media sosial terkait antrean panjang pasien flu di kawasan Distrik Chaoyang, Beijing, China, Jumat (9/12/2022). (ANTARA/Tuoluo)

Li mengatakan, telah terjadi peningkatan panggilan ke nomor darurat kesehatan dalam beberapa hari terakhir. Puncaknya, terjadi pada Jumat (9/12/2022) sebanyak 31 ribu panggilan atau enam kali lipat lebih tinggi dibandingkan hari biasa. 

Namun, pasien yang dirujuk ke rumah sakit umum atau rumah sakit sementara karena COVID-19 lebih sedikit. Menurut Li, tingkat okupansi di rumah sakit rujukan COVID-19 pada Kamis (8/12/2022) turun dari 66,7 persen menjadi 59 persen.

Baca Juga: Amerika Catat 4.500 Kematian Akibat Influenza, Kenali Kondisi yang Bikin Flu Jadi Bahaya

Sementara itu, untuk menangani lonjakan pasien flu, BHC menambah jumlah klinik pelayanan dari 94 unit menjadi 303 unit, dan menambah jumlah personel kegawatdaruratan.

Otoritas Ibu Kota juga menjamin ketersediaan obat-obatan untuk mengatasi kelangkaan di sejumlah apotek dan toko obat dalam beberapa pekan terakhir.

Menghadapi tingginya permintaan obat flu, juru bicara Pemerintah Kota Beijing Xu Hejian mengingatkan masyarakat, agar membeli sesuai kebutuhan dan tidak terpengaruh orang lain yang sedang mengalami kepanikan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat juga telah melakukan penindakan, terhadap mereka yang terlibat kenaikan harga obat-obatan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X