Berbagai cara dilakukan para pelaku usaha kuliner agar bisa dikenal di kalangan masyarakat luas. Salah satunya adalah mengadakan lomba makan tengkleng. Eits, ini bukan sembarang tengkleng, tapi tengkleng kepala kambing utuh.
Warung tengkleng yang berada di Jalan Pedan-Karangdowo mengadakan lomba cipta rekor tercepat makan kepala kambing utuh. Warung ini berlokasi di Desa Jatimulyo, Kecamatan Pedan, Klaten, Jawa Tengah atau depan pabrik lurik Kusuma Nanda Putra.
Pemilik Warung Tengkleng Kepala Kambing Sor Duren, Amad Djuwayri (52) mengatakan lomba ini bertujuan untuk membukukan rekor tercepat makan kepala kambing utuh. Menurutnya, selama ini belum pernah ada catatan waktu yang terukur mengenai lomba tersebut.
Lomba ini sudah dimulai sejak 11 Agustus 2022 sebagai babak penyisihan. Beberapa bulan kemudian babak semi final, dan di penghujung 2023 sebagai babak final.
Dari total 13 peserta yang pernah ikut, tambah Amad, menyisakan dua peserta untuk babak final, Trivena Melawati (40) dari Cawas, dan Sohib Ibrahim (47), dari Pedan. Namun, peserta lainnya ada yang dari Surabaya, Purwodadi, Boyolali, Salatiga, Yogyakarta, dan lain-lain.
Lomba makan tengkleng kepala kambing utuh ini bisa diikuti secara gratis, nggak ada biaya pendaftaran maupun makan.
“Perlombaan ini gratis, peserta bebas makan ndas, minum, bahkan boleh dengan nasi. Ini hanya untuk yang berani saja. Rata-rata pengunjung menggeleng tak berani saat ditawari lomba ini," kata Amad sambil tertawa.
Selama masa babak penyisihan, lomba berlangsung setiap bulan. Jumlah peseerta dalam setiap satu sesi 5 orang. Pemenang kali ini, Trivena sebelumnya pernah bersaing dengan suaminya di babak penyisihan. Tetapi, yang berhasil lanjut ke babak selanjutnya hanya Trivena.
Final berlangsung meriah dengan menghadirkan MC lokal Erna Kuswandari. Pada hari yang sudah ditentukan, dua peserta hadir di babak final. Masing-masing harus menghabiskan tengkleng ndas kambing seberat 1,3 kilogram.
Peraturannya, semua daging harus dimakan kecuali tulang belulangnya. seperti lain kulit kepala, daging dan kulit pada bagian kepala, rahang, sisi leher, kuping, mata, lidah, langit-langit lidah, dan otak.
Sementara, yang boleh tidak dimakan, di antaranya tengkorak, rahang dan gigi atas, rahang dan gigi bawah dan tulang penyangga rahang, serta tulang pada hidung.
“Orang yang tidak terbiasa makan ndas kambing utuh, pasti nggak berani. Bahkan di babak penyisihan, ada peserta yang menyerah di tengah jalan ketika baru separo habisnya. Inilah uniknya," jelas Amad.
Saat final berlangsung, Trivena terlihat memimpin perlombaan. Dengan lahapnya, makan kulit kepala dulu yang ada di luar, dilanjutkan memecah batok kepala. Ia berhasil menandaskan ndas kambing dalam waktu 11 menit 3 detik. Sementara, lawannya, Sohib Ibrahim memerlukan waktu 13 menit 36 detik.
Atas kemenangannya itu, Trivena menerima uang tunai Rp750 ribu dan sertifikat rekor tercepat makan ndas kambing ala warung Tengkleng Ndas Kambing Sor Duren. Sementara Sohib, juara 2 menerima Rp500 ribu.
