Penduduk muslim di Belgia memang minoritas, hanya sekitar 7 persen dari seluruh penduduk yang tinggal di negara empat musim ini. Meski demikian, suasana Ramadhan sangat khusyuk. Apalagi dua minggu pertama bulan April tahun ini adalah libur anak-anak sekolah menjelang Paskah, sehingga suasana di jalanan relatif lebih sepi dan anak-anak muslim usia sekolah pun bisa lebih berkonsentrasi untuk mejalankan ibadah puasa.
Karena musim semi, tahun ini umat muslim di Belgia berpuasa sekitar 15 jam, waktu yang cukup panjang dibandingkan di Indonesia. Kalau di Indonesia menu takjilnya berupa kurma atau kolak, di Belgia biasanya umat muslim mencari takjil di kedai roti milik orang Turki dan Maroko.
Kedai-kedai ini menjual banyak makanan dan camilan manis yang diimpor langsung dari negara-negara Afrika Utara seperti Maroko, Tunisia dan Algeria. Penganan manisnya bernama Chebakia, Basnousa, Baklava hingga buah kurma dari Palestina. Enggak heran karena kebanyakan penduduk di Belgia berasal dari negara tersebut. Mereka telah turun temurun hidup di Belgia.
Tipikal makanan manis yang biasanya dijajakan terbuat dari bahan yang banyak ditemukan di negara-negara tersebut seperti tepung semolina, kacang almond, pistachio, air mawar dan madu. Rasa manis yang pas dan juga mengandung protein menjadi teman berbuka puasa yang menyenangkan.
Di Belgia, kue-kue manis untuk sajian berbuka ini dijual seharga €0.50 atau sekitar Rp7 ribu per buahnya.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.