Kalau saat ini perang antara Ukraina dan Rusia yang tengah berkecamuk, tahun 1992-1995 dunia sempat terguncang akibat perang Bosnia dan Serbia. Konflik bersaudara saat itu disebabkan Bosnia yang ingin memerdekan diri dari kekuasaan Yugoslavia. Nama Bosnia pun menjadi sangat populer.
Berbeda dengan bangsa serumpunnya seperti Kroasia dan Montenegro, Bosnia adalah salah satu negara dengan populasi muslim terbanyak di Eropa. Islam mulai masuk ke negara ini sejak penaklukan oleh Kesultanan Turki Utsmani pada abad ke-15 dan ke-16. Berdasarkan fakta itulah di Sarajevo, ibu kota Bosnia dan Herzegovina, terdapat kota tua khas Turki yang disebut Stari Grad.
Stari Grad adalah titik pertemuan antara budaya Asia dan Eropa. Arsitektur dan interior bangunannya masih dibiarkan serupa layaknya abad ke 16 yang lampau.
Beg's Mosque yang merupakan masjid kuno dari pertengahan abad ke-16 masih berdiri teguh di kota tua. Masjid tersebut dibangun oleh Gubernur Ustmani, Gazi Husrev Bey, yang kala itu menduduki Bosnia. Konon pesona masjid ini disebut sebagai karya terbaik arsitek terkenal, Mimar Sinan.
Halaman muka bangunan masjid ini sangat teduh karena pohon-pohon tua besar yang menghalangi terik sinar matahari, membuat siapa saja betah berlama-lama duduk di pelatarannya. Sementara tempat wudhu dari masjid ini bentuknya semacam gazebo, berhiaskan ukiran dan memiliki 10 buah pancuran.
Sarajevo boleh bangga menunjukkan bahwa mereka memiliki empat agama yang diakui dan memberikan kebebasan mendirikan tempat ibadah berbeda di blok yang sama. Bangunan-bangunan masjid berdmapingan dengan Gereja Cathedral of Jesus's Heart yang dibangun pada 1889 silam.
Ini adalah katedral terbesar di Bosnia dengan gaya arsitekturnya seperti di Gereja Notre-Dame, Paris yaitu gaya Neo-Gothic.
Sarajevo adalah kota yang amat maju dari segi perdagangan, kedai kopi pertama di Eropa sebenarnya dibuka pertama sekali di Sarajevo, jadi enggak heran kalau di segenap sudut kota Sarajevo akan terlihat side-walk café yang menyajikan minuman kopi ala Turki.
Tradisi membuat kopi secara tradisional turun temurun dari generasi ke generasi hingga kini. Toko-toko suvenir pun menjamur, memudahkan para pendatang yang ingin membeli buah tangan dari Sarajevo.
Umumnya yang dijual adalah barang-barang dari tembaga seperti sendok tembaga, hingga syal sutra. Kalau dibandingkan sama kota Eropa lainnya, harga barang yang dijual enggak terlalu mahal. Para pedagangnya juga enggak keberatan tawar menawar harga, lho!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini