Kejamnya Cara Orang Yunani Kuno Kendalikan Jumlah Penduduk, Boleh Aborsi hingga Buang Bayi

- Sabtu, 12 November 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi cara orang Yunani kendalikan penduduk (Historycollection)
Ilustrasi cara orang Yunani kendalikan penduduk (Historycollection)

Ledakan populasi juga menjadi masalah yang dihadapi masyarakat era Yunani kuno. Para pemimpin Yunani kuno bahkan sampai mengeluarkan kebijakan yang mungkin dianggap kejam untuk zaman sekarang.

Dikutip dari History Collection, Plato maupun Aristoteles berpendapat bahwa sudah menjadi tugas kekaisaran untuk menjamin keberhasilan masyarakat dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk. Karenanya dilakukan kontrol perilaku budak pada masa itu. 

Di mana budak tidak boleh menikah tanpa izin dari pemiliknya. Mereka juga tidak diizinkan memiliki anak, kecuali jika mendapat izin dari sang tuan.

Selain itu, aborsi juga dilegalkan untuk menekan angka kelahiran di Yunani kuno. Socrates melaporkan bahwa bidan Athena menggunakan beberapa cara untuk membawa kehamilan yang tidak diinginkan ke akhir yang prematur.

Para tabib Yunani kuno turut mempelajari prosedur pembedahan untuk aborsi. Meskipun mereka ragu-ragu untuk melakukannya karena besarnya resiko yang mungkin menimpa si ibu.

Aturan Prostitusi Diperketat

-
Ilustrasi perumusan aturan pengendalian populasi di masa Yunani (Giuseppe Diotti)

Sebagai profesi tertua, praktik prostitusi legal di Yunani kuno. Profesi ini memiliki lisensi, diatur dan dikenai pajak. Pelacur bisa laki-laki dan perempuan, meskipun pelanggan mereka kebanyakan laki-laki. 

Para wanita yang menekuni profesi ini mempraktikkan pengendalian kelahiran dengan menggunakan berbagai ramuan dan metode lain untuk mencegah kehamilan. Jika hamil, aborsi dilakukan untuk mengakhirinya.

Pada saat yang sama, kejahatan pemerkosaan diancam dengan hukuman mati. Pria yang berselingkuh dengan wanita yang sudah menikah dapat dibunuh secara sah oleh sang suami jika mereka tertangkap basah.

Boleh Buang Bayi 

-
Lukisan Sekolah Athena karya Raphael 'Athena bukanlah masyarakat yang demokratis' (Wikimedia)

Tradisi saat itu, nama anak dianugerahkan oleh ayahnya. Sebelum memberikan nama, sang ayah dapat meninggalkan bayinya dengan menempatkannya di luar rumah.

Ini dilakukan tanpa khawatir akan sanksi berupa hukuman. Sebab siapapun boleh membuang bayinya.

Bahkan sebagian besar negara-kota Yunani memiliki lokasi tertentu di mana anak itu akan ditinggalkan. Dengan demikian, anak-anak yang tidak diinginkan dapat dibuang begitu saja, suatu bentuk legal dari pembunuhan bayi.

Begitu anak itu ditelantarkan, terlepas dari alasan orang tua menolaknya, anak itu pasti akan mati atau, jika beruntung, diadopsi. Tetapi sebagian besar tentu berakhir meninggal.

 

 

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X