Peneliti telah kembangkan dan menguji jenis baru tangan mekanis mirip manusia yang menggabungkan keunggulan tangan robot yang ada sambil menghilangkan kelemahannya. Sampai saat ini, jenis desain tangan robot yang bersaing menawarkan off-trade antara kekuatan dan daya tahan.
Salah satu desain yang umum digunakan, memakai sambungan pin kaku yang meniru mekanisme sambungan jari manusia, dapat angkat muatan berat, tetapi mudah rusak dalam benturan, terutama jika terbentur dari samping. Sementara itu, tangan yang sepenuhnya, biasanya terbuat dari silikon yang dicetak, lebih fleksibel, lebih sulit untuk dipatahkan, dan lebih baik menggengam benda dari berbagai bentuk, tetapi tidak mempunyai daya angkat.
Tim peneliti dari DGIST menyelidiki gagasan bahwa tangan robot yang memenuhi sebagian memakai tautan kaku yang terhubung struktur yang dikenal dengan CFH, bisa meningkatkan daya angkat robot sambil meminimalkan kerusakan jika terjadi tabrakan.
Umumnya, CFH terbuat dari 2 strip logam yang diatur dalam bentuk X yang dapat melenturkan atau menekuk di satu posisi sementara tetap kaku di posisi lain, tanpa menimbulkan gesekan.
"Cerdas industri robot dan koperasi robot yang berinteraksi dengan manusia membutuhkan keduanya ketahanan dan kekuatan," kata Dongwon Yun, yang mengepalai DGIST Biorobotics dan Mekatronika Lab dan memimpin tim peneliti.
Peneliti mendemonstrasikan kemampuan tangan robot untuk tangkap objek yang berbeda, termasuk dengan sekotak tisu, kipas kecil, dan dompet. Tangan robot dengan sambungan CFH terbukti mempunyai penerapan kejutan 46,7% lebih banyak daripada tangan robot yang berorientasi pada sambungan pin.
"Pengaturan industri dan perawatan kesehatan di mana robot banyak digunakan adalah tempat yang dinamis dan menuntut, jadi penting untuk terus meningkatkan kinerja robot," kata Junmo Yang, penulis makalah pertama
