6 Mitos Pernikahan Adat Jawa, Anak Pertama Dilarang Keras Menikahi Anak Ketiga, Konon Sial

- Senin, 12 Desember 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Instagram/bajunganten.id)
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Instagram/bajunganten.id)

Bukan rahasia lagi, kalau Indonesia memiliki beragam kepercayaan, adat istiadat, dan tradisi yang masih dipegang teguh sampai hari ini. Warisan leluhur itu terangkum dalam berbagai kebudayaan yang dijalankan dalam praktik sosial masyarakat.

Misalnya saja soal pernikahan. Bagi masyarakat Jawa, pernikahan tidak hanya soal kemeriahan pesta. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika hendak menyatukan sepasang anak manusia.

Di antaranya menentukan hari baik, tanggal yang tepat, hingga persiapan lainnya yang berhubungan dengan boleh dan tidaknya sesuatu.

Mitos Pernikahan Adat Jawa

-
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Instagram/mimimakeupart)

Nah berikut ada beberapa larang pernikahan yang tidak boleh dilanggar dalam adat Jawa. Penasaran apa saja? Yuk simak rangkuman berikut! 

1. Jangan Menikah di Bulan Suro atau Muharram

-
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Instagram/chotim_makeup_)

Dalam adat Jawa, pantang hukumnya menikah di bulan Suro atau Muharram. Pasalnya bulan ini diyakini sebagai bulan yang suci.

Konon di bulan inilah Nyai Roro Kidul mengadakan perayaan atau hajatan sehingga masyarakat dilarang untuk mengadakan pesta agar jauh dari nasib sial.

2. Sesuaikan dengan Perhitungan Weton

-
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Instagram/mimimakeupart)

Bagi calon pengantin adat Jawa, biasanya akan dilakukan perhitungan Weton untuk mengetahui hari baik menikah. Perhitungan weton bisa dilakukan dengan melihat hari, tahun, dan tanggal lahir masing-masing.

Baca juga: Mitos Paes Agung Yogyakarta yang Dipakai Erina Gudono di Riasan Akad Nikah, Katanya...

Konon jika cocok, pasangan yang menikah akan memiliki rumah tangga yang harmonis dan langgeng.  Sebaliknya, jika weton pasangan tidak cocok maka pernikahan pasti akan diterpa masalah dan ketidakrukunan.

3. Tidak Boleh Siji Karo Telu

-
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Instagram/novie_weddingmalang)

Dalam adat Jawa, anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga atau biasa disebut jangan jilu (siji karo telu).

Pasalnya ada mitos yang menyebut jika anak pertama dan ketiga menikah, rumah tangganya akan sulit akur dan sering diterpa masalah. 

Hal ini dikarenakan perbedaan karakter yang biasanya cukup jauh antara anak pertama dan anak ketiga yang bisa membuat pernikahan sulit langgeng.

4. Jangan Siji Jejer Telu

-
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Instagram/sinergy_pro)

Tak hanya pernikahan siji karo telu, tapi ada juga larangan pernikahan antara anak pertama dengan anak pertama atau yang biasa disebut siji jejer telu (111) alias satu jejer tiga.
 
Konon, jika pernikahan pasangan seperti ini dilangsungkan, maka akan mendatangkan kesialan dan malapetaka.

5. Rumah Pasangan Lima Langkah

-
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Instagram/nickphotographmadiun)

Pantang bagi orang Jawa, jika menikahi seseorang yang rumahnya hanya berjarak lima langkah atau berseberangan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X