"Seribu" Pantangan di Kampung Kuta, Mulai Dilarang Meludah Sampai Menguburkan Jenazah

- Kamis, 17 November 2022 | 16:38 WIB
Rumah adat di Kampung Kuta Ciamis (Z Creators/Alvine Noer)
Rumah adat di Kampung Kuta Ciamis (Z Creators/Alvine Noer)

Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, punya satu pesona wisata unik dan sangat otentik berupa Kampung Adat Kuta yang masih memegang teguh tradisi dan adat jaman dahulu.

Dengan jarak tempuh sekitar 50 mm dari Alun-Alun Kabupaten Ciamis, Kampung Adat Kuta terletak di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, 

Disebut Kampung Kuta karena letaknya tepat berada di lingkungan bukit dan gawir atau dalam Bahasa Indonesianya berarti tebing. 

-
Sejumlah larangan di Kampung Kuta Ciamis (Z Creators/Alvine Noer)

Pendiri Kampung Kuta adalah Aki Bumi yang konon pernah berkelana ke daerah Kerajaan Galuh di tepi Sungai Cijolang.

Penduduk Kampung Kuta masih memegang teguh tradisi dari leluhurnya. Buktinya bisa dilihat dari bentuk bangunan rumah yang sama sekali enggak dibeton, ditembok maupun memakai keramik.

Bentuk bangunan rumah panggungnya masih beratap ijuk, serta terbuat dari kayu dan bambu.

-
Rumah panggung terbuat dari bambu, atapnya dari ijuk (Z Creators/Alvine Noer)

Meski demikian, rumah panggungnya tahan roboh meski ada gempa bumi. Karena tanpa dinding tembok atau beton, sirkulasi udara menjadi lancar. 

Penduduknya juga masih percaya bahwa bentuk rumah harus memanjang, enggak boleh berbentuk 'L' atau 'U' dan dilarang menghadap ke arah timur. 

Larangan dan Pantangan di Kampung Adat Kuta

Kampung Adat Kuta seluas 185.192 hektar ini mencangkup area hutan belantara dengan sebutan Leuweunggede (hutan tutupan).

-
Tak ada makam di Kampung Adat Kuta (Z Creators/Alvine Noer)

Oleh penduduk lokal, Leuweunggede sendiri dianggap sebagai hutan keramat. Ada sejumlah larangan dan pantangan yang enggak boleh dilanggar saat berada di sini, diantaranya:

  • Tidak boleh bersiul dan meludah.
  • Tidak boleh memakai baju dinas.
  • Tidak boleh memakai baju berwarna hitam.
  • Tidak boleh berbicara "kotor" dan membuat keributan.
  • Tidak boleh buang air kecil dan buang air besar.
  • Harus nyeker atau telanjang kaki.
  • Tidak boleh merusak ekosistem hutan atau mengambil ranting yang jatuh, apalagi sampai membakar.
  • Tidak diperbolehkan memakai perhiasan mewah.
  • Tidak boleh memperlihatkan hal-hal yang berhubungan dengan kemewahan duniawi (pangkat dan jabatan).
  • Bahkan di wilayah perkampungan dilarang membuat sumur. 

Sekilas memang seperti sepele, tapi menurut kepercayaan mereka pantangan itu ada baiknya juga karena dengan begitu penduduk enggak sembarangan dan berlebihan menggali tanah untuk keperluan air, dan tanah tidak labil. 

Penduduk Kampung Adat Kuta sangat percaya akan hal itu, dan apabila pantangan tersebut dilanggar maka akan tertimpa malapetaka. 

Menerapkan hidup sederhana

-
Kampung Adat Kuta, menerapkan banyak larangan (Z Creators/Alvine Noer)

Dalam kesehariannya, penduduk Kampung Adat Kuta menerapkan hidup sederhana, gotong-royong, silih asih, silih asuh, dan silih asah. Dalam bahasa Indonesia, artinya saling mengasihi, saling  mengasuh, saling mengingatkan sesama manusia.

Baca Juga: Eksotisme Kampung Adat Sumba, Terkenal dengan Rumah Limasnya

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X