Kutuk-mengutuk menjadi sebuah bisnis yang laris-manis di zaman Romawi. Bisnis ini banyak digeluti para penyihir yang jasanya diklaim membantu musuh kaisar.
Dikutip dari Ancient Origins, kutukan atau yang disebut luah kutukan atau defixiones biasanya dikirimkan orang Romawi kepada orang lain yang tak disenangi.
Kutukan itu ditulis dalam bahasa Yunani yang berisi kalimat permohonan yang sebetulnya lucu dan mengocok perut orang modern. Tetapi tak dapat dipungkiri, kutukan itu akan sangat mengerikan bila benar-benar terwujud.
Bisnis Penjualan Luah kutukan
Orang Romawi kuno percaya pada kekuatan mantra. Bagi mereka, luah kutukan ini dapat membantu menghancurkan musuh.
Tetapi mereka harus bertindak cepat. Sangat penting untuk membeli luah kutukan sebelum musuh memiliki ide yang sama.
Baca juga: Misteri Sindrom Koro, Kutukan Wanita Bugis agar Kelamin Suami Mengecil karena Selingkuh
Karena itulah defixiones atau luah kutukan yang terbuat dari timah atau paduan timah lebih laris.
Bahan ini lebih murah daripada papirus dan lilin yang populer. Selain itu, timah juga lebih awet dan tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem.
Terkadang batu kapur, keramik, dan bahkan batu semi mulia digunakan untuk menyampaikan pesan kuno yang diinginkan.
Cara Luah Kutukan Bekerja
Orang-orang yang ingin menghancurkan kaisar atau sebaliknya membeli luah kutukan dari penyihir. Yang harus dilakukan pelanggan hanyalah menyebutkan nama korban yang akan dituliskan pada luah itu.
Luah kutukan menyampaikan pesan kepada dewa dan roh yang berpengaruh. Biasanya pembeli luah memohon kemenangan atas musuh dengan 'mengikat mereka' dalam semacam masalah yang mengerikan.
Baca juga: Anehnya Candaan Jenderal dan Kaisar Zaman Romawi Kuno: Nyeleneh dan Penuh Kekerasaan
Nantinya, luah kutukan akan diletakkan sedekat mungkin dengan korban. Misalnya, kutukan pada pembalap kereta sebaiknya disembunyikan di stadion itu sendiri.
Sementara kutukan yang menargetkan seorang birokrat terkemuka perlu dikuburkan di dekat kantor pemerintahannya, dan lain sebagainya.
