Mitos Lelipi Selahan Bukit merupakan bagian dari sistem kepercayaan masyarakat desa Tenganan Pegringsingan di Kabupaten Karangasem, Bali.
Mitos ini menceritakan pada zaman dahulu seorang penggarap lahan bernama I Tundung dipercaya untuk mengolah lahan di desa Tenganan.
Namun ia selalu merasa kehilangan hasil kebunnya dan malu terhadap pemimpin desa. Ia pun takut dirinya akan dicurigai menjadi dalang dari kehilangan tersebut.
I Tundung lantas memohon pada yang kuasa agar diberikan rupa yang menakutkan supaya tak ada yang berani mencuri hasil kebunnya.
Permohonannya di kabulkan hingga ia berubah menjadi sosok ular hitam yang besar. Sejak itulah wujud jelmaan ular hitam besar dipercaya menjadi penjaga wilayah di desa Tenganan.
Dengan adanya cerita seperti mitos Lelipi Selahan Bukit ini secara tidak langsung menjadi benteng bagi kawasan hutan di wilayah ini agar tetap terjaga kelestariannya.
Bila ada seseorang yang ingin berniat jahat, atau merusak hutan maka ular ini akan muncul dan mencelakai orang tersebut
Stigma inilah pula yang menimbulkan perasaan takut pada warga setempat jika melanggar mitos ini.