Tradisi Mengikat Kaki ala Wanita Tiongkok, Cara Menyakitkan untuk Jadi Cantik & Dihormati

- Kamis, 12 Januari 2023 | 12:00 WIB
Tradisi mengikat kaki ala wanita Tiongkok untuk menaikan status sosial (Open Ended Social Studies)
Tradisi mengikat kaki ala wanita Tiongkok untuk menaikan status sosial (Open Ended Social Studies)

Masyarakat Tiongkok kuno percaya, untuk memiliki pernikahan yang baik, seorang wanita harus mengikat kaki mereka sejak usia belia. Hal ini dilakukan agar mereka menjadi cantik dan mendapat ‘tawaran’ mahal saat akan menikah.

Tradisi ini sendiri terinspirasi dari seorang penari di istana kaisar Yao Niang. Kala itu sekitar abad ke-10, ia ingin memikat Kaisar Li Yu dengan cara mengikat kakinya dan menari di atas jari kaki. 

Hal itu rupanya mengubah gaya berjalan Yao Niang menjadi lebih menarik karena ia mengandalkan otot paha dan bokong sebagai penopang. 

Lambat laun, cara itu pun mulai diikuti para wanita di istana. Semakin diikat, kaki mereka menjadi lebih kecil dan status sosial mereka menjadi naik.

Dikutip dari National Geographic, para ahli arkeologi sampai terkejut saat menemukan jasad Huang Sheng, seorang istri kaisar China yang meninggal tahun 1243. Pasalnya Huang Sheng memiliki bentuk kaki yang sangat kecil dan dibungkus kain kasa.

Baca juga: Tradisi Berbagi Istri ala Pria Eskimo, Meniduri Pasangan Teman akan Dapat Pujian

Mereka awalnya mengira itu sebagai cacat, tetapi kemudian menyadari bahwa para wanita Tiongkok tempo dulu juga memiliki bentuk yang sama.

Kondisi itu kemudian dipastikan karena praktik lama yang kerap mematahkan dan mengikat kaki para gadis muda secara erat. Sehingga bentuk serta ukuran kakinya mengecil sampai bisa menggunakan sepatu lotus kecil, yang lebih mirip sepatu boneka ketimbang untuk manusia.

Praktik Pengikatan Kaki

-
Praktik pengikatan kaki di Tiongkok yang sudah dimulai sejak abad ke-10 (Arfo)

Laman Britannica melaporkan praktik pengikatan kaki zaman Tiongkok kuno biasanya dimulai saat anak perempuan berusia antara 4 dan 6 tahun. Praktik ini dilakukan oleh ibu, nenek, atau kerabat wanita yang lebih tua.

Pertama-tama mereka akan mencelupkan kaki gadis kecil ke dalam air panas dan kuku kakinya dipotong pendek. Kemudian kaki dipijat dan diminyaki. 

Setelahnya semua jari kaki, kecuali jempol kaki, dipatahkan dan diikat rata dengan telapak kaki, membentuk segitiga. Barulah lengkungan tegang kaki ditekuk dua kali.

-
Gadis muda yang sudah melakukan tradisi pengikatan kaki (Open Ended Social Studies)

Selanjutnya, kaki diikat menggunakan pita sutra berukuran panjang 3 meter dan 5 sentimeter. Pembungkus ini dilepas sebentar setiap dua hari untuk mencegah darah dan nanah menginfeksi kaki.

Baca juga: Mengenal Penampahan Galungan, Tradisi Sembelih 'Hewan Kurban' Umat Hindu di Bali

Kadang-kadang daging yang ‘berlebihan’ dipotong atau dibiarkan membusuk. Akibatnya gadis-gadis kecil itu berjalan jauh untuk mempercepat patahnya lengkungan kaki. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X