Beberapa waktu lalu, telah viral gaya hypebeast para pasukan Taliban ketika menjalani 'tugasnya'. Meski tidak mempunyai seragam khusus, mereka terlihat memakai outfit mahal yang diperkirakan mencapai ratusan juta. Kontras dengan hal itu, orang-orang Afghanistan kebanyakan dilarang untuk bergaya kebaratan. Laporan sebutkan jika banyak warga di sana yang dipecut karena memakai celana jeans.
Pasukan Taliban pun melarang warga Afghanistan untuk tampil kebaratan sepreti memakai jeans karena dianggap tak hormati Islam. Para tentara pun tidak segan untuk memecutkan senjata mereka saat melihat penampakan itu di jalanan. Melansir dari Telegraph, laporan anak-anak muda di media sosial ungkapkan mereka bisa ditodong pistol karenanya.
Sebuah unggahan baru-baru ini ungkapkan kelompok pria muda yang sedang berjalan di Kabul didatangi tentara Taliban karena gaya busana mereka. Dua diantaranya berhasil melarikan diri dan yang lainnya ditodong senjata selagi mereka dipukul dan dipecut di jalanan.
Melihat hal itu, pihak Taliban memberikan pernyataannya. Mengutip koran Etilaatroz, mereka memang masih menenutkan aturan berbusana untuk pria. Dikatakan, jika Taliban tidaklah mengizinkan busana bergaya kebaratan atau modern dan akan meminta masyarakat mengenakan baju tradisional Afghanistan.
Dilaporkan, aturan berbusana serupa juga diterapkan pula untuk orang asing. Telegraph pun melaporkan beberapa waktu lalu, seorang jurnalis dipukuli karena tidak mengenakan baju khas Afghanistan yang serupa terusan hingga lutut serta dipadukan dengan celana.
Setelah Taliban kembali berkuasa, kehidupan di Afghanistan mulai berubah. Tidak hanya hidup dengan ketakutan, mereka juga dimintai merubah cara berpakaian. Bahkan, pada rezim sebelumnya, wanita diminta untuk mengenakan burqa atau busana yang menutupi seluruh tubuh termasuk wajah. Karena itu, dilaporkan harga burqa langsung meningkat dua kali lipat.
