Mendengar pesawat kehabisan bahan bakar sangat jarang terjadi, tapi belum lama ini hal tersebut dialami langsung oleh seorang Wartawan New York Times Hiroko Tabuchi.
Hiroko Tabuchi membagikan pengalaman penerbangan yang cukup membahayakan itu di media sosialnya.
Dia mengatakan bahwa pesawat yang dinaikinya berada di landasan New York selama lebih dari enam jam dan membuat pesawat tersebut kehabisan bahan bakar.
"Penerbangan United saya dari Newark tetap di landasan selama lebih dari 6 jam dan sekarang **tidak lagi memiliki cukup bahan bakar** untuk sampai ke Denver — jadi kami meluncur kembali ke terminal," tulisnya di Twitter, dikutip dari India Times.
Setelah penundaan yang cukup lama, penumpang disuruh turun dari pesawat agar bahan bakar bisa diisi kembali.
Baca juga: Momen Warga Papua Dorong Pesawat Susi Air Terjebak di Lumpur, Netizen: Pesawat Rasa Angkot
Namun, setelah para penumpang turun mereka mendapatkan pemberitahuan di aplikasi United yang mengatakan penerbangan mereka yang tertunda karena bahan bakar habis telah dibatalkan. Tapi tak lama setelah itu, diberitahu oleh staf di Newark untuk naik kembali.
Awak kabin dan pilot sama bingungnya dengan penumpang ketika Tabuchi menunjukkan kepada mereka peringatan yang dia terima dari maskapai.
Meski sempat terjadi kekacauan, penumpang akhirnya bisa melanjutkan perjalanan mereka. Tapi, sempat juga mengalami penundaan di landasan selama dua jam.
"Ya Tuhan, setelah 8,5 jam di landasan di Newark, dan turun, lalu naik kembali, mengisi bahan bakar pesawat, penerbangan tidak boleh dilakukan," tweet Tabuchi.
Penumpang dilaporkan hanya diberi secangkir air dan biskuit kecil selama penundaan delapan jam lebih.
Insiden tidak menyenangkan ini dialami Tabuchi pada Selasa (23/8/2022).
