Berbicara tentang gunung berapi di Indonesia, traveller Tanah Air pasti tidak asing lagi dengan Kawah Ijen.
Ya, Kawah Ijen terletak di ujung timur pulau Jawa.
Pada siang hari, gunung ini sama seperti gunung berapi lainnya di dunia. Namun, saat malam datang, keajaiban terjadi di sini.
Kawah Ijen menyemburkan api berwarna biru elektrik yang sering disaksikan mengalir menuruni gunung. Penduduk setempat menyebutnya sebagai Api Biru.
Dirangkum dari berbagai sumber, secara ilmiah, kompleks Gunung Api Kawah Ijen terdiri dari banyak gunung api komposit yang berada di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
Menyangkut api biru, itu adalah gas sulfur yang tersulut lalu muncul dari retakan vulkanik. Saat suhu mencapai 600 ° C, api biru meletus dari gunung berapi dan bisa mencapai ketinggian 16 kaki.
Fenomena khusus ini menjadikannya sebagai salah satu wilayah dengan api biru terbesar di dunia. Selain itu, hal yang sama juga bisa disaksikan di gunung Dallol di Ethiopia.
Sebelum era media sosial, gunung berapi ini hanya terkesan biasa saja. Tapi setelah fotografer memposting beberapa gambar api biru yang turun dari gunung, tempat itu mulai menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Untuk dapat menyaksikan keajaiban Api Biru, traveller harus menuju dasar gunung berapi saat tengah malam. Setelah mencapai pangkalan, pendakian dimulai ke kawah gunung berapi.
Ini adalah jalur berbahaya sejauh lebih dari 6 km dan naik ke ketinggian sekitar 10.000 kaki.
Masker gas adalah barang terpenting yang wajib dibawa saat turun ke kawah dan bersiaplah menyambut asap belerang beracun yang dapat mengganggu pernapasan.
Sekitar pukul 3 atau 4 dini hari, traveller akan dibuat takjub dengan pemandangan api biru yang menyembur dari Kawah Ijen.
