Festival kreatif IdeaFest 2020 digelar secara virtual pada 5-15 November 2020. Mengusung tema Restart, IdeaFest 2020 menampilkan berbagai macam program yang bisa dinikmati penonton dari rumah, seperti IdeaSpark Forum, Experiential Expo, Live Music, Food & Beverages, hingga IdeaTalks.
IdeaFest 2020 mengangkat tema-tema tentang komunitas kreatif penting yang akan dibahas oleh pembicara-pembicara yang kompeten dalam bidangnya. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani mengatakan tema-tema yang dibahas dalam acara tahun ini sangat relevan sekali keadaan saat ini.
"Pertama personal development, memang mental health penting banget, nah biasanya perlu motivasi-motivasi. Saya pikir IdeaFest salah satunya untuk memberi motivasi pada masyarakat masih ada pelangi setelah ini, tidak berputus asa," kata Rizki dalam virtual press conference IdeaFest 2020, Kamis (12/11/2020).
Rizki juga menilai bahwa IdeaFest bisa menjadi platform untuk mengkolaborasikan para pelaku di industri kreatif. Karena menurutnya, di masa pandemi virus corona, yang bisa menyelamatkan industri kreatif adalah jika terjadi kolaborasi yang baik antara berbagai pihak.
"ini adalah platform-nya, di mana Anda saling dengar, platform di mana ada pencerahan dari orang yang biasa memberikan motivasi. Dan yang saya salut, isu-isu mengenai sampah, ini yang kita harus tetap aware. Jadi jangan berpikir untuk diri sendiri, tapi bagaimana kita berkontribusi. Kolaborasi, kontribusi, dan inovasi, saya pikir adalah platform yang sangat dibutuhkan orang-orang di masa ini," lanjut Rizki.
BACA JUGA: 14 Anak Muda Perebutkan Satu Indonesia Awards 2019 di IdeaFest
Momen Menumbuhkan Ekonomi di Bidang Pariwisata dan Industri Kreatif
Di masa pandemi virus corona, salah satu yang terdampak adalah ekonomi dalam bidang pariwisata dan industri kreatif. Diakui oleh Rizki, pandemi yang berlangsung sejak Maret membuat industri pariwisata porak poranda.
"Saya melihat bahwa kesempatan ini untuk memperbaiki, me-restart di industri pariwisata untuk melihat arah pembangunan pariwisata kita ke depannya seperti apa. Jadi kita lihat bagaimana ketergantungan hanya pada pariwisata saja, atraksinya hanya menjual alam dan budaya, ternyata ke depan mungkin ada hal lain. Penggabungan dengan ekonomi kreatif ini menjadi satu cara cepat untuk pemulihan pariwisata saat ini," jelasnya.
Sisi positifnya, lanjut Rizki, banyak inovasi yang telah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Para pelaku industri pariwisata sudah berpikir untuk tetap mempromosikan destinasinya meski belum banyak wisatawan berkunjung.
"Nggak usahlah berpikir mancanegara dulu, tapi domestik dulu kita dorong. Pemerintah akan coba ke sana mendorong turis domestik tidak berhenti, akan mulai pelan-pelan," pungkas Rizki.
