Kota Anchorage di Alaska, Amerika Serikat menjadi kota favorit para imigran Muslim dari berbagai penjuru dunia yang bermigrasi dari negara asalnya untuk mendapatkan hidup yang layak.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh VOA Indonesia menyebutkan bahwa jumlah komunitas muslim di Anchorage pada tahun 2014 mencapai 3000 orang. Pada akhir tahun 2018, jumlah meningkat hampir 4000 orang.
Wakil Direktur Pusat Komunitas Islam Anchorage, Sam Obeidi mengatakan bahwa komunitas Muslim di Anchorage sebagai salah satu komunitas yang paling fleksibel di AS.
Muslim di Anchorage mayoritas datang dari beragam latar belakang etnis yang ada.
"Di sini ada orang-orang Arab, orang-orang Gambia, Pakistan, India, Myanmar, Albania, Somalia, Sudan, Mesir, Palestina, Irak, Bangladesh, Myanmar, Rusia, Malaysia, dan bahkan Indonesia," kata Obeidi dilansir dari VOA Indonesia.
Anchorage menjadi tujuan bermigrasi para imigran Muslim karena alasan ekonomi dan juga aturan penempatan pengungsi yang ditetapkan oleh pemerintah federal AS. Ekonomi di Alaska tidak dipengaruhi oleh resesi. Selain itu, demografi di Alaska lebih dari setengah populasinya berasal dari bangsa Eropa, selebihnya dari Afrika, Asia, Hispanik, dan penduduk asli Alaska.
Di Anchorage juga sangat mudah ditemukannya kebutuhan pokok sehari-hari yang halal, tempat makan halal, hingga masjid yang sangat memudahkan kehidupan muslim di kota itu.