Fenomena Hujan Meteor Orionid akan Hiasi Langit Oktober Ini, Begini Cara Melihatnya

- Rabu, 30 September 2020 | 09:35 WIB
Ilustrasi hujan meteor orionid. (nj.com)
Ilustrasi hujan meteor orionid. (nj.com)

Hujan meteor Orionid akan menghadirkan tampilan spektakuler setiap bulan Oktober

Pada puncaknya, yang biasanya terjadi antara 20-24 Oktober, fenomena ini menghasilkan sekitar 15 bintang jatuh per jam.

Meski beberapa hujan meteor lebih banyak terjadi di bulan Agustus, misalnya, secara teratur menyilaukan sekitar 60 bintang jatuh per jam, bintang jatuh Orionid memiliki kualitas khusus. 

Bintang jatuh Orionid memang bergerak cepat melewati atmosfer dengan kecepatan 41 mil per detik.

Namun kerap meninggalkan jejak yang tetap ada di langit selama beberapa detik bahkan hingga 1 menit. 

Penasaran bagaimana cara menyaksikannya?

Simak ulasannya yang dirangkum dari Travel and Leisure.

Apa itu hujan meteor Orionid?

Hujan meteor Orionid terjadi saat melewati jejak Komet Halley. 

Saat serpihan debu dan puing dari benda langit yang terkenal memasuki atmosfer, mereka menjadi meteorit, meninggalkan jejak yang membara untuk dilihat para pengamat bintang. 

Dinamai hujan meteor Orionid karena titik di langit asalnya merupakan sebuah titik yang berada di dekat konstelasi Orion.

Kapan hujan meteor Orionid?

Hujan meteor biasanya terjadi dari 2 Oktober hingga 7 November, dengan puncaknya antara 20 dan 24 Oktober. 

Pada 2020, puncaknya akan terjadi setelah tengah malam pada 21 Oktober, meski kita  masih akan melihat banyak meteor pada malam sebelumnya dan kemudian. 

Tahun ini, penduduk bumi beruntung karena bulan akan berada dalam fase sabit yang membesar selama puncak.

Itu berarti cahaya bulan tidak akan menenggelamkan meteor. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X