Istana Maimun merupakan peninggalan Kesultanan Melayu Deli yang masih bertahan hingga saat ini dan sudah menjadi tujuan wisata yang wajib dikunjungi.
Bangunan istana yang terletak di jantung Kota Medan, Sumatera Utara ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.
Baca Juga: Menginap di Hotel Martin's Dream: Menikmati Pengalaman Unik di Hotel yang Dulunya Gereja
Istana Maimun memiliki arsitektur yang khas dengan dominasi warna kuning khas Melayu.
Bangunan ini memiliki luas sekitar 2.772 meter persegi dan terdiri dari beberapa bangunan di dalamnya, seperti balai utama, balai takhta, dan beberapa kamar tidur.
Wisata Istana Maimun Medan menawarkan pengalaman untuk mengetahui lebih dekat sejarah Kerajaan Deli dan melihat keindahan arsitektur istana yang menakjubkan.
Pengunjung bisa menyaksikan berbagai koleksi barang antik seperti keris, peralatan rumah tangga, foto-foto keluarga kerajaan, dan hiasan dinding yang indah.
Selain itu, pengunjung juga dapat mengenakan pakaian tradisional Melayu dan berfoto di depan Istana Maimun untuk mengabadikan momen wisata yang berkesan.
Istana Maimun juga menjadi tempat yang populer untuk acara pernikahan, fotografi, dan acara lainnya.
Secara keseluruhan, wisata Istana Maimun Medan adalah destinasi yang menarik untuk dikunjungi bagi wisatawan yang ingin mengetahui sejarah dan budaya daerah Sumatera Utara.
Sejarah Istana Maimun
Pada tahun 1887 Sultan Makmun Al Rasyid Delia Perkasa Alamsyah menggeser pusat ekonomi dari Labuhan ke Medan dan membangun Istana Maimun.
Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, yang memerintah dari tahun 1873 hingga 1924. Istana tersebut kemudian diresmikan pada tahun 1891, setelah tiga tahun masa pembangunan.
Awalnya, Istana Maimun dibangun sebagai kediaman resmi sultan dan keluarganya, serta pusat pemerintahan Kerajaan Deli.
Bangunan istana awalnya didesain oleh seorang arsitek Belanda bernama Theodoor van Erp.
