Water Toren, Bangunan Peninggalan Belanda Jadi Tempat Wisata Sejarah di Rangkasbitung

- Sabtu, 6 Mei 2023 | 18:03 WIB
Wisata sejarah Watertoren di Rangkasbitung (Z Creators/Nadhila Zahrin Azmina)
Wisata sejarah Watertoren di Rangkasbitung (Z Creators/Nadhila Zahrin Azmina)

Lebak merupakan Kabupaten di Provinsi Banten yang memiliki sejuta pesona dan kaya akan wisata alam maupun sejarah. Wilayah ini menjadi saksi bisu banyak peristiwa lampau dan menarik yang harus diketahui.

Salah satunya seperti yang terabadikan yaitu Water Toren atau Menara Air yang berlokasi di Jalan RT Hardiwinangun, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

-
Wisata sejarah Watertoren di Rangkasbitung (Z Creators/Nadhila Zahrin Azmina)

Water Toren ini merupakan bangunan masa Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1931 untuk memberikan pelayanan air bersih untuk wilayah Rangkasbitung.

Water Toren ini sengaja dibangun pada tempat yang agak tinggi daripada daerah disekitarnya sehingga menara air ini mampu mengalirkan air dengan memanfaatkan tekanan air.

-
Wisata sejarah Watertoren di Rangkasbitung (Z Creators/Nadhila Zahrin Azmina)

Bangunan Water Toren ini memiliki keunikan dari segi karakter dan bentuk bangunannya yang tidak dapat disamai oleh bangunan masa kini. 

Sebab bangunannya, berbentuk silindris dan bagian atasnya berbentuk oktagon persegi delapan dengan tipe dinding masonry.

Singkat sejarah, awal pembangunan Water Toren di Lebak ini diberi nama 'Watertoren te Rangkasbetoeng' yang berarti Menara Air Rangkasbitung.

-
Wisata sejarah Watertoren di Rangkasbitung (Z Creators/Nadhila Zahrin Azmina)

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Water Toren ini dikelola oleh perusahaan air minum bernama Waterleidengbedrijf sebagai bak penampung air bersih yang berasal langsung dari mata air Ciwasiat di lereng Gunung Pulosari (Pandeglang).

Namun seiring berjalannya waktu, Waterleidengbedrijf diambil alih oleh Jepang pada saat Jepang menduduki Rangkasbitung pada tahun 1942. Water Toren kemudian berganti nama menjadi 'Rangkasbetoeng Suido Syo'.

Pada saat Jepang kalah oleh sekutu dan masa penjajahan Jepang berakhir, Pemerintah Indonesia berhasil mengambil alih Menara air ini dan mengganti namanya menjadi 'Kantor Air Minum Rangkasbitoeng'.

-
Wisata sejarah Watertoren di Rangkasbitung (Z Creators/Nadhila Zahrin Azmina)

Sejak itu, pengelolaan air minum dengan sumber dari Menara Air ini berlangsung saat Indonesia merdeka hingga tahun 1970.

Mulai dari tahun 1970an itu, Menara Air ini sudah tidak digunakan lagi sebagai penampungan air minum. Namun kondisi Menara Air yang tegak menjulang tinggi di atas bukit Kota Rangkasbitung itu tetap tegak dan berdiri kokoh karena tetap dirawat dan dipelihara.

Saat ini, Water Toren menjadi tempat wisata sejarah yang bisa menampung paling banyak 100 orang. Tempat ini dibuka setiap hari dan untuk sementara tidak dipungut biaya alias gratis.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X