Mengenal Telaga Rowo Bayu yang Dikaitkan dengan Cerita KKN Desa Penari

- Rabu, 4 September 2019 | 12:19 WIB
Rowo Bayu. (Instagram/@isunbanyuwangi)
Rowo Bayu. (Instagram/@isunbanyuwangi)

Cerita horor KKN di Desa Penari masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Karena, cerita ini diduga di sebuah tempat di daerah Banyuwangi.

Meskipun penulis cerita ini tidak menyebutkan lokasi sebenarnya, namun netizen berasumsi bahwa cerita tersebut berada di Telaga Rowo Bayu, Banyuwangi.

Telaga Rowo Bayu terletak di dusun Sembung Rejo, desa Bayu, kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Telaga ini bersembunyi di balik rimbunnya hutan di kaki Gunung Raung di sisi Kabupaten Banyuwangi. Masyarakat setempat lebih sering menyebutnya Rowo Bayu. Rowo dalam bahasa Indonesia adalah rawa, sedangkan bayu berarti angin.

-
Rowo Bayu. (Instagram/@isunbanyuwangi)

Tempat ini menawarkan suasana alam yang sejuk dan pemandangan alam yang begitu indah dan cocok buat refreshing di akhir pekan. Pesona Rowo Bayu yang masih alami menciptakan atmosfir yang menenangkan.

Rowo Bayu juga erat dengan nilai sejarah. Masyarakat setempat meyakini, kawasan Rowo Bayu pernah menjadi pusat kekuatan masa Kerajaan Blambangan dalam memerangi penjajah VOC Belanda.

Selain menjadi destinasi wisata alam, tempat ini juga menjadi destinasi wisata spiritual. Tidak sedikit pengunjung yang datang dengan keperluan spiritualnya di sekitar petilasan Prabu Tawang Alun.

Hal unik lainnya adalah rute yang mengelilingi tepian telaga, yang diyakini menggambarkan watak seseorang yang melaluinya. Pedestrian ini disediakan bagi pengunjung yang ingin berjalan mengelilingi danau. 

Namun, tidak sedikit pengunjung yang tidak menyelesaikan rute dari awal hingga akhir. Hal itu dianggap menunjukan yang bersangkutan tidak memiliki 'nyali' untuk menuntaskan perjalanan hidupnya.

"Kalau sudah berjalan, ya selesaikan perjalanannya," pesan Juru Kunci Rowo Bayu, Mbah Saji.

Di sana berdiri bangunan mirip candi bercorak Bali. Di dalam bangunan bersemayam batu besar yang dan menempel telapak kaki sang Prabu Tawang Alun ketika meditasi.

Di sekitar bangunan ada tiga mata air yang mengalir sangat bening dan dingin, yaitu Sumber Kamulyan, Sumber Kaputren, dan Sumber Dewi Gangga. Mata air ini belum pernah berhenti mengalir meski musim kemarau panjang sekalipun. Keberadaannya sangat dihormati dan disakralkan.

Terlepas dari cerita yang berkembang mengenainya, pesona alam serta atmosfer Rowo Bayu sangat nyaman sebagai tempat menenangkan diri. Entah sekadar relaksasi ataupun untuk meditasi ringan yang berguna bagi kesehatan.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X