Keindahan Pulau Dewata Bali mampu menghipnotis dan menarik turis-turis mancanegara untuk datang.
Termasuk turis asal India, yang menjadikan Bali sebagai destinasi wisata utama jika berlibur di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya saat hadir di South Asia Travel and Tourism Expo (SATTE) 2020 di Greater Noida, New Delhi, India, beberapa waktu lalu.
"Wisatawan India tertarik dengan Indonesia, terutama Bali. Sebanyak 40 persen wisatawan India berdatangan ke Bali untuk alasan pesta pernikahan dan bulan madu. Mereka menghabiskan waktu setidaknya sepekan," kata Nia dalam keterangan resmi Kemenparekraf.
Nia juga menjelaskan, pencapaian Indonesia di SATTE 2020 ini mampu membukukan transaksi hingga lebih dari 2.593.050 dolar AS atau setara Rp 37 miliar. Jumlah itu didapat dari pembelian 32.700 pax oleh turis asal India selama pameran berlangsung.
"Pameran ini merupakan salah satu pameran B2B terbesar di India yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 exhibitor dari lebih 50 negara. India merupakan pasar yang potensial dan terbesar di Asia Selatan. Di 2018, rata-rata spending 1.523,63 dolar AS dan rata-rata lama tinggalnya 6,72 hari," katanya.
Asdep Pemasaran II Regional III, Sigit Witjaksono mengatakan ada sebanyak 45 industri besar yang ikut berangkat ke India. Rata-rata dari mereka lebih mengutamakan promosi Bali.
"Wisman India menyumbang separuh lebih kunjungan wisman ke Tanah Air. Ke depannya akan dikedepankan strategi promosi Bali Plus atau Beyond Bali dengan menggandeng destinasi prioritas lainnya seperti Lombok, Labuan Bajo, dan Yogyakarta. Tentunya tetap disesuaikan dengan karateristik pasar India," terang Asdep Pemasaran II Regional III Sigit Witjaksono.
