Kota Medan akan mendapatkan bantuan Bus Rapid Transit (BRT), seperti halnya jalur busway yang diterapkan di Jakarta.
Hal ini diungkapkan Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata kepada Indozone, Selasa (9/8/2022).
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat itu mengatakan untuk mendukung BRT dua terminal di Medan berada di Pusat Kota sedang dibangun yang anggarannya dipakai dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub).
"Oktober 2022 mulai soft launching Terminal Amplas. Hampir semua terminal tipe A di Indonesia setelah diserahlkan ke pusat, sudah lebih aman. Aktivitas pencopetan dan penjambretan menurun drastis," kata Djoko.
Dia menyebutkan alasan keamanan menjadikan penumpang tidak mau naik turun dari terminal.
"Sekarang Terminal Amplas harus membuktikan itu menjadi terminal yang aman dan nyaman bagi penumpang, sehingga seluruh pool Bus tempat naik turun penumpang harus ditutup dan dialihkan di Terminal Amplas," sebutnya.
Sementara itu untuk pembangunan BRT yang terintegrasi, tahun depan akan dimulai untuk membenahi Terminal Pinangbaris.
"Lampu penerangan tidak hanya di dalam terminal, namun sepanjang jalan akses ke terminal harus terang benderang," katanya.
Sedangkan layanan Bus Trans Metro Deli sudah dapat mengantarkan penumpang ke Terminal Amplas dan dari terminal Amplas ke beberapa wilayah di Kota Medan.
Untuk membuktikan bahwa Terminal Amplas aman dari aksi pencopetan, pejambretan dan aksi kriminal lainnya, Djoko mengatakan aparat penegak hukum harus diberikan pos keamanan di dalam Terminal dan aparat penegak hukum harus menjamin rasa aman dan nyaman penggunan Terminal Amplas.
Diketahui BRT atau busway merupakan bus dengan kualitas tinggi yang berbasis sistem transit yang cepat, nyaman, dan biaya murah untuk mobilitas perkotaan dengan menyediakan jalan untuk pejalan kaki, infrastrukturnya, operasi pelayanan yang cepat dan sering, perbedaan dan keunggulan pemasaran dan layanan kepada pelanggan.