Virus Korona Bikin Pariwisata Tiongkok Terpuruk

- Selasa, 28 Januari 2020 | 13:51 WIB
Dua orang wisatawan berdiri di depan konter tiket Tembok Besar Tiongkok sektor Juyongguan yang tutup terkait antisipasi wabah virus korona. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Dua orang wisatawan berdiri di depan konter tiket Tembok Besar Tiongkok sektor Juyongguan yang tutup terkait antisipasi wabah virus korona. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Wabah virus korona yang merebak saat ini tak hanya mematikan perekonomian beberapa kota besar, tapi juga sektor pariwisata Tiongkok yang semakin terpuruk.

Melansir AP, pemerintah pusat sampai mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang masa hari libur nasional tahun baru Imlek, dari yang semula sampai 30 Januari 2020, diperpanjang hingga 2 Februari 2020.

Saat ini, ada 17 kota dalam status darurat dengan lebih dari 40 juta orang dikarantina tidak diizinkan untuk keluar dari kota.

Karena virus korona tersebut, banyak event perayaan tahun baru Imlek yang pada akhirnya dibatalkan. Kondisi itu tak hanya terjadi di Tiongkok daratan, tapi juga di Hong Kong.

Pemerintah kota Shanghai misalnya, mereka melarang warganya untuk menggelar event luar ruang, baik itu untuk acara keagamaan maupun kegiatan olah raga. Sementara itu, Hong Kong untuk sementara ini melarang wisatawan dari Tiongkok daratan masuk ke kotanya.

Tommy Wu, pengamat dari Oxford Economics mengatakan efek dikarantinanya jutaan warga Tiongkok bakal mempengaruhi pendapatan di bidang penerbangan, akomodasi, dan tur wisata.

"Itu akan memberikan dampak yang signifikan walau hanya dalam jangka waktu yang pendek," kata Wu.

"Bagi negara lain seperti Filipina, Singapura, dan beberapa negara di Asia Tenggara akan mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok. Itu sangat berdampak bagi pariwisata dan pendapatan ekonominya."

Namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi angka yang pasti terkait berapa jumlah kerugian Tiongkok di sektor pariwisata terkait wabah virus korona ini. Jika kondisi terus memburuk, maka pariwisata Negeri Tirai Bambu itu akan semakin terpuruk.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X