Pada tanggal 7, September 2022 Greenpeace India membuat laporan berjudul “Different Air under One Sky: The Inequity Air Research” dan menemukan bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia menghirup udara yang tidak memenuhi standar udara sehat dari WHO.
Data yang ditemukan sebesar 19% dari total populasi di Indonesia sudah terpapar konsentrasi PM 2.5 dalam jumlah rata-rata pertahun yang dimana ini 5 kali lipat dibawah standar kualitas udara menurut WHO.
Khususnya untuk daerah Jakarta, Banten, Sumatra Utara dan Jawa Barat merupakan daerah yang paling terdampak alias tidak sehat.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Kadis LH DKI Minta Warga Pakai Masker
Yang lebih parahnya, 64% masyarakat Indonesia tidak memiliki jangkauan untuk mengecek kualitas udara di sekitar mereka.
Bahkan, stasiun pemantauan kualitas udara Indonesia pun hanya merilis Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berbeda dengan perhitungan yang digunakan secara internasional.
Berbagai kekurangan tersebut berdampak langsung terhadap masyarakat yang rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil dan pengidap COVID-19. Mereka tidak bisa mengetahui kondisi udara di sekitar mereka. Hal ini tentunya mempersulit mereka untuk melindungi diri dari bahaya polusi.