Ingin Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia, Sandiaga Uno: Harus 360 Derajat

- Senin, 20 September 2021 | 19:28 WIB
Ilustrasi masjid. (Dok. Kemenparekraf)
Ilustrasi masjid. (Dok. Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ingin Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia, terutama dalam hal wisata halal sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat secara luas, khususnya dalam upaya penciptaan lapangan pekerjaan.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan industri halal. Pengeluaran sektor halal di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 220 miliar dolar AS dan pada tahun 2025 angka tersebut diproyeksi bertambah hingga 330,5 miliar dolar AS.

-
Ilustrasi fashion muslim. (Dok. Kemenparekraf)

"Pengembangan ekonomi kreatif syariah ini harus 360 derajat. Fokusnya apa yang kita makan sehari-hari, apa yang kita pakai sehari-hari dan apa yang kita lihat sehari-hari, yaitu halal food, modest fashion, media and recreation. Oleh karena itu, kita perlu menghadirkan para enterpreneur muda khususnya di Salatiga dan wilayah Indonesia lainnya," kata Sandiaga saat menjadi keynote speaker dalam acara yang digagas Universitas Islam Negeri Salatiga, Jawa Tengah, dalam keterangan yang diterima Indozone, Senin (20/9/2021).

Pengembangan ekonomi syariah melalui wisata halal ini sejalan dengan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Lantaran wisata halal bukanlah wisata yang eksklusif, melainkan inklusif, karena dapat dikonsumsi oleh seluruh kalangan. Hal ini yang menjadikan wisata halal begitu diminati wisatawan di berbagai belahan dunia.

Namun, posisi Indonesia sendiri dalam laporan Global Islamic Economi Indonesia 2020/2021, menempati urutan ke empat setelah Malaysia, Saudi Arabia, dan UAE. Oleh karenanya, Menparekraf ingin agar Indonesia yang dihuni 87 persen penduduk muslim dapat memaksimalkan potensi wisata halalnya sehingga mampu menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia.

-
Ilustrasi kuliner halal. (Dok. Kemenparekraf)

“Saya melihat peluang yang sangat besar, karena ada, 4,3 juta santri di Indonesia yang perlu kita beri pelatihan dan pendampingan. Karena para santri ini, selain memiliki dua kekuatan utama yaitu memahami islam yang rahmatan lil alamin dan memiliki akhlakul karimah, mereka juga punya kemampuan enterprenurship,” ujarnya.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Terpukau Keindahan Desa Ranu Pani di Lumajang

Menparekraf juga mendorong para mahasiswa untuk selalu optimistis di tengah pandemi dan tantangan ekonomi, bahwa mereka mampu mencetak peluang, untuk menjadi pemenang.

“Kita jangan hanya jadi penonton, tapi kita jadi pemain. Kita jangan jadi kaum rebahan, tapi jadilah agen perubahan,” pungkas Sandi.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X