Tiongkok Tutup Sektor Wisata di Mongolia Dalam Usai Muncul Wabah Baru

- Jumat, 10 Juli 2020 | 11:43 WIB
Taman di Mongolia Dalam. (China Daily)
Taman di Mongolia Dalam. (China Daily)

Pemerintah Tiongkok menutup seluruh tempat wisata di Mongolia Dalam, setelah kasus bubonic atau penyakit pes atau dulu disebut "Black Death"  mewabah di daerah itu.

Kasus wabah tersebut ditemukan di wilayah Bayannur, yang terletak di barat laut ibukota Beijing. Dilansir dari CNN, lima titik di padang rumput Mongolia Dalam sudah ditutup oleh pemerintah, agar virus tersebut tak menyebar dengan luas.

Bahkan, pemerintah sudah mengeluarkan peringatan level tiga dari empat level peringatan. Para pengunjung dilarang untuk masuk ke wilayah yang terdampak pes dan mengunjungi daerah sekitarnya.

-
Ilustrasi wabah bubonic. (ThePrint)

Selain itu, pihak berwenang Mongolia Dlaam telah memperketat penjaaan di lokasi wisata padang rumput atau sabana.

Dilansir dari Xinhua, pemerintah juga mengimbau kepada wisatawan untuk tak memberi makan atau menyentuh hewan liar. Sementara itu, pemerintah setempat juga ingin mengurangi populasi tikus atau kutu, yang kemungkinan membawa wabah penyakit itu.

Kasus wabah bubonic terbaru sebagai dugaan adanya wabah pes, terjadi pada Sabtu (4/7/2020) di sebuah rumah sakit di Bayannur.

-
Wabah bubonic. (South China Morning Post)

Seorang pasien yang bekerja sebagai pengembala, kini tengah menjalani masa karantina dan kondisi stabil. Selain itu, kasus kedua terjadi pada seorang remaja berusia 15 tahun yang dilaporkan melakukan kontak dengan marmut.

Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana pasien itu bisa terinfeksi. Selain melarang pengunjung datang ke padang rumput, pemerintah juga melarang masyarakat untuk berburu dan memakan hewan yang kemungkinan bisa membawa wabah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X