Dalam rangka meminimalisir resiko penyebaran Covid-19 saat libur akhir tahun, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), Jawa Timur, mengurangi jumlah kuota kunjungan wisatawan di kawasan Gunung Bromo.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Balai Besar TNBTS Agus Budi Santosa seperti dilansir dari Antara, Senin (28/12/2020).
Dikatakan bahwa kuota wisatawan di kawasan Bromo dibatasi menjadi 30 persen dari sebelumnya 50 persen per hari dari total daya dukung kawasan.
Kebijakan tersebut berlaku usai TNBTS mendapatkan surat edaran dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan pemerintah daerah.
Sementara itu ketentuannya berlaku mulai 28 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021
"Kuota kunjungan wisata Bromo sampai 8 Januari akan dibatasi maksimal 30 persen atau sebanyak 1.001 orang per hari, dari daya dukung kawasan," kata Agus.
"Hal ini terkait dengan perkembangan dan dinamika kasus Covid-19 yang belum menunjukkan penurunan."
Lebih lanjut lagi, pembatasan jumlah kunjungan wisatawan tersebut dilakukan pada masing-masing lokasi wisata.
Seperti di Bukit Cinta, kapasitas maksimal hanya sebanyak 35 orang per hari, Penanjakan 214 orang per hari, dan Bukit Kedaluh sebanyak 107 orang per hari.
Kemudian, Savana Teletubies atau laut pasir sebanyak 520 orang per hari dan kawasan Mentingen sebanyak 125 orang per hari.
Selain itu, para pengunjung wajib memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan pada saat berkunjung ke kawasan Bromo, seperti menghindari kerumunan, dan menjaga jarak minimal satu meter, serta wajib mengenakan masker.
Sebagai catatan, pada pertengahan November 2020 kuota wisatawan yang diperbolehkan berkunjung ke kawasan Bromo sebanyak 50 persen dari total kapasitas atau mencapai 1.634 orang per hari.
