Menparekraf Sandiaga Uno: Magelang Tak Kalah Indah dari Himalaya

- Senin, 5 April 2021 | 17:01 WIB
Keindahan Desa Wisata Dusun Butuh di Kaliangkrik, Magelang. (Kemenparekraf)
Keindahan Desa Wisata Dusun Butuh di Kaliangkrik, Magelang. (Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut keindahan Dusun Butuh, Kaliangkrik, Magelang tak kalah indah dari Pegunungan Himalaya di Nepal. Bahkan dusun ini dikenal sebagai Nepal Van Java.

Dusun Butuh memiliki kontur dan letak pemukiman warga bertumpuk di lereng gunung dengan topografi yang nyaris mirip dengan wilayah yang ada di Pegunungan Himalaya. Saking indahnya, Sandiaga Uno yang berkunjung Sabtu lalu mendadak ingin menginap di dusun yang berada di bawah kaki Gunung Sumbing itu.

“Jadi kemarin saya diarahkan untuk menginap di Kota Magelang. Namun saya punya janji untuk menginap di desa wisata. Begitu bangun pagi saya nggak nyesel menginap di sini karena pemandangannya epik yang kita rasakan ini adalah suasana yang majestic suasana yang sangat eksotis. Dan ini menjadi pengalaman pertama dalam hidup saya menginap di desa wisata,” ujar Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Indozone, Senin (5/4/2021).

-
Keindahan Desa Wisata Dusun Butuh di Kaliangkrik, Magelang. (Kemenparekraf)

Ia juga mengapresiasi masyarakat di Dusun Butuh yang memberikan pelayanan dengan baik kepada wisatawan. Ia mengatakan Kemenparekraf akan mendorong pengembangan SDM, atraksi, aksesibilitas, dan amenitas serta permodalan bagi pelaku usaha di Kaliangkring.

Dari sisi pemasaran, Nepal Van Java disebut Sandiaga sudah memiliki branding yang kuat. Namun, hal itu harus didukung juga dari sisi atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Sehingga wisatawan yang datang tidak hanya foto-foto namun juga memberikan multiplier effect bagi masyarakat.

-
Menparekraf Sandiaga Uno berfoto di Desa Wisata Dusun Butuh di Kaliangkrik, Magelang. (Kemenparekraf)

“Dari segi infrastruktur jalan di sini perlu diperbaiki, drainase diperbaharui sehingga perekonomian di desa ini bergerak. Kemudian dari sisi atraksi perlu dikembangkan lagi berbasis nature and culture, pemandangan luar biasa. Ketiga amenitas, Griya Butuh sebagai salah satu contoh baik dan perlu diikuti homestay-homestay lainnya untuk perlu ditingkatkan," katanya.

BACA JUGA: Februari 2021, Kunjungan Wisman ke Kepri Hanya 173 Orang

Sandiaga menilai, pandemi membuat tren berwisata berubah. Segmentasi pariwisata ke depan yang disebutkan akan lebih personalize, customize, localize dan smaller in size

“Pandemi ini membawa kita melakukan transformasi, tren pariwisata bergerak, yang dulunya berbondong-bondong dan massal, kini pendekatannya lebih alam terbuka dan pariwisata berbasis nature and culture dan perlu dikembangkan sebagai pariwisata yang berkelanjutan," tandasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X