Tak Ingin Wisata Jogja Rusak karena Klithih, Sultan Sampaikan Pesan Ini untuk Orang Tua

- Selasa, 5 April 2022 | 13:29 WIB
Kiri: Sultan Hamengkubuwono X (Antara), Kanan: Wisatawan berfoto di pangkal Jalan Malioboro, Jogja, 17 Agustus 2017 silam. (Indozone/ABUL MUAMAR)
Kiri: Sultan Hamengkubuwono X (Antara), Kanan: Wisatawan berfoto di pangkal Jalan Malioboro, Jogja, 17 Agustus 2017 silam. (Indozone/ABUL MUAMAR)

Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sultan Hamengkubuwono X angkat bicara terkait kasus kekerasan jalanan atau yang biasa disebut klithih (klitih) yang kembali terjadi dan merenggut nyawa pada Minggu malam (3/4/2022).

Tak ingin citra daerahnya menjadi rusak, terutama untuk urusan pendidikan dan pariwisata, Sultan mengajak para orang tua membangun kepedulian bersama mencegah klithih.

"Memang kami tidak bisa kalau sendiri, orang tuanya sendiri tidak bisa mengendalikan anaknya. Kami bisanya 'kan hanya punya harapan," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (4/4/2022), seperti dilansir Antara.

Sultan bilang, tanpa kesadaran dari para orang tua, pihaknya sulit menerapkan aturan yang bersifat memaksa untuk mengatasi kejahatan yang dilakukan oleh anak di bawah umur.

"Kalau kami melakukan sesuatu yang sifatnya pemaksaan 'kan juga nanti melanggar hukum," kata pria yang sering disapa 'Ngarsa Dalem' itu.

Upaya yang Dilakukan

Sultan mengaku bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menangani para pelaku klitih, khususnya para anak di bawah umur, namun selalu menghadapi tantangan di lapangan.

Pada tahun 2021, misalnya, Pemprov DIY menyusun program pembinaan anak di bawah umur yang berhadapan dengan hukum dan berstatus diversi, khususnya terkait dengan kasus kejahatan jalanan.

"Ya, sekarang hal seperti itu dimungkinkan atau tidak? Kami lagi cari cantelan aturannya. Soalnya kalau tidak ada cantelannya 'kan tidak bisa, mau bikin pergub (peraturan gubernur) pun enggak bisa," kata Sultan.

Tetap Diproses Hukum Walau Pelaku di Bawah Umur

Sultan menegaskan, pelaku klithih yang menewaskan seorang pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta pada Minggu malam kemarin harus tetap diproses hukum sekalipun pelakunya di bawah umur.

"Itu bukan klitih. Itu kenakalan anak, tetapi sudah terlalu jauh," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.

Artikel Menarik Lainnya:

Wisata Jogja yang 'Adem Ayem' Terancam Klithih yang Sadis, Sultan: Jangan Dibesar-besarkan

Wisatawan Domestik Diharapkan Dapat Pulihkan Pariwisata Jogja

Begini Wujud Wajah Baru Malioboro, Sepi PKL Nyaman Bagi Wisatawan

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X