Beprofesi sebagai pramugari memang tampak sangat berprestise. Tampil rapi, berkeliling dari satu kota ke kota lain dalam satu hari, serta mendapatkan upah yang tidak kecil.
Namun dari semua imej positif seorang pramugari, banyak yang tidak tau bahwa menjadi seorang awak kabin tentu memiliki risiko serta suka duka dalam menjalankan tugas.
Seperti cerita seorang pramugari asal Singapura, Jacqueline yang mengungkapkan bagaimana pengalamannya selama menjadi pramugari. Mulai dari kesepian hingga memiliki jumlah gaji yang tidak konsisten.
Dilansir dari AsiaOne, berikut suka duka menjadi seorang pramugari menurut penuturan dari Jacqueline.
Mengubah perspektif tentang dunia
Jacqueline yang telah menjadi pramugari selama enam tahun mengatakan bahwa menjadi seorang pramugari dapat mengubah perspektifnya dalam melihat dunia.
"Saya merasakan kelebihan terbesar dari pekerjaan ini adalah dapat memperluas pola pikir dan mengubah perspektif tentang cara memandang dunia dan orang-orang pada umumnya," ungkap Jacqueline
Bisa mengunjungi kota berbeda setiap hari
Menurut Jacqueline, hal yang menyenangkan menjadi bagian dari awak kabin adalah bisa mengunjungi kota yang berbeda setiap harinya, serta bisa tidur di kamar hotel yang berbeda. Aktivitas seperti itu hampir dilakukan setiap hari.
Tapi, penghasilan pramugari tidak konsisten
Penghasilan seorang pramugari tidaklah konsiten. Selain mendapatkan gaji pokok, pramugari mendapatkan tunjangan yang bervariatif bergantung pada performa penerbangan selama satu bulan.
Kesepian dan sering melewati momen spesial
Jacqueline mengatakan bahwa menjadi seorang pramugari memiliki tanggung jawab yang besar, seperti harus benar-benar berkomitmen terhadap pekerjaan. Oleh karena itu, dia sering kali melewatkan momen bersama orang-orang yang dicintainya karena komitmen kerja.