Thailand memang selalu jadi surga belanja untuk barang-barang modis nan murah meriah di Asia Tenggara. Bagaimana enggak, saat terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2015. Pemerintah Thailand mencanangkan 'Negeri Gajah Putih' ini untuk menjadi ASEAN Fashion Hub alias negara sebagai ibu kota fesyen di Asia Tenggara.
Masyarakatnya sangat sadar fesyen, sektor tekstil Thailand adalah yang terkuat di Asia Tenggara dengan 70 sampai 80 persen-nya berasal dari dalam negeri.
“Yes, kalau mampir ke Thailand, banyak orang Thailand dari ujung utara sampai ujung selatan tuh super fashion conscious, mereka sadar apa yang bagus untuk dipakai.” Buka Reja.
Tim Z Creators, Reja Dalimunthe mengajak kamu nih untuk berkeliling Kota Hat Yai, di Thailand Selatan yang menjadi kota terbesar ketiga di Thailand setelah Bangkok dan Chiang Mai. Di sini, fesyen juga menjadi bagian yang enggak kalah menarik.
Sama halnya seperti di Bangkok, di Kota Hat Yai, kamu juga akan menikmati berbelanja pakaian atau semua yang berhubungan dengan fesyen di pusat-pusat perbelanjaannya, salah satunya di Pasar Greenway Street Life.
Kerennya, karena selera masyarakat Thailand tinggi, pasar hampir tidak menjual barang-barang fesyen yang ketinggalan zaman, tidak modis dan tidak sedap dipandang mata.
“Ya ampun, senengnya bisa mencium bau pakaian murah tapi gak murahan, jadi ga sabar ingin masuk ke dalam. Ini abang-abang sama mba-mba penjualnya aja udah modis, waduh, saya minder.” Ucap Reja sambil melangkahkan kaki ke dalam.
Pertama kali melangkahkan kaki ke Greenway Street Life, pengunjung pasti tidak menduga bahwa barang-barang yang dijual benar-benar murah. Karena, bangunan pasar terkesan minimalis dan artistik. Tapi ternyata, itulah Thailand, selalu berusaha menyajikan visual terbaik kepada para turis, karena fesyen sudah menjadi bagian pariwisata dan Thailand memang handal soal pariwisata.
Di pintu gerbang pasar, baju-baju modis thrifting, produk baru buatan lokal, hingga produk reject-an mulus dihargai mulai dari 20 baht sampai 200 Baht alias Rp8 ribu sampai dengan Rp80 ribu saja. Dengan baju-baju yang dibeli di sini, Reja yakin kamu bakal langsung jadi pria-pria atau wanita-wanita modis ala film Thailand.
“Beneran ini pakaian yang sering banget saya liat kalau lagi nonton film-film Thailand. Saya kira cuma di Bangkok, ternyata Thailand Selatan juga banyak barang modis.” Tegas Reja.
Selain pakaian, pasar juga menjual barang-barang lain yang berhubungan dengan fesyen seperti jam tangan, kosmetik, pernak-pernik, sepatu, softlens, kuku- kukuan, bahkan sesuatu yang enggak ada hubungannya sama sekali dengan fesyen seperti makanan, minuman boba Thailand juga ada.
Reja terkaget-kaget saat melihat softlens dijual mulai dari 60 Baht alias Rp24 ribu saja. Sepatu lokal maupun sepatu bekas branded dijual mulai dari 100 baht alias Rp40 ribu. Harga-harga barang di pasar ini seperti enggak pernah melewati 300 Baht alias jarang yang sampai harga Rp100 ribuan. Kualitasnya jangan ditanya, benar-benar baik, keren dan layak pakai.
“Saya dari tadi cuma melihat kemodisan orang-orang disini, bahkan sudah dua jam, mbak-mbak ini nyalonin kukunya doang dong.” Ucap Reja sambil melihat ke sudut tempat salon kuku terbuka di pinggiran pasar.
Belum banyak orang Indonesia mengunjungi Kota Hat Yai, di Thailand Selatan. Pengunjung masih didominasi masyarakat lokal, turis dari Malaysia, Eropa dan Amerika. Pasar ini buka mulai dari pukul 17.00-22.00 waktu setempat.
