Kereta Gantung Gunung Rinjani Tuai Pro Kontra, Gubernur NTB: Tak Ganggu Mata Pencaharian

- Jumat, 23 Desember 2022 | 20:10 WIB
Ilustrasi kereta gantung yang akan dibangun di Gunung Rinjani. (Freepik)
Ilustrasi kereta gantung yang akan dibangun di Gunung Rinjani. (Freepik)

Pembangunan proyek kereta gantung Gunung Rinjani tidak hanya ditanggapi positif, tapi ada juga yang memberikan respons negatif. Sejumlah pihak takut, adanya kereta gantung itu pengaruhi penghasilan warga setempat.

Apalagi, beberapa warga ada yang berprofesi sebagai ‘porter’, untuk membantu membawa barang-barang para pendaki. Sehingga, jika proyek kareta gantung Gunung Rinjani ini selesai, mereka takut pendaki tidak membutuhkan jasa ‘porter’ lagi untuk mendaki.

“Kereta gantung ini tidak akan mengganggu mata pencaharian para 'porter'," ucap Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTBZulkieflimansyah, dikutip dari Antara, Jumat (23/12/2022).

Enggak hanya terkait isu berkurangnya pendapatan warga, ada juga pihak yang mengkhawatirkan masalah rusaknya lingkungan alam di sekitar Gunung Rinjani.

-
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H Zulkieflimansyah. (Antara/Nur Imansyah).

Kereta gantung Gunung Rinjani itu dibangun di kawasan hutan lindung di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Jalurnya membentang sepanjang 10km di atas lahan seluas 500 hektare.

Baca Juga: Wah! Wisata ke Gunung Rinjani Nantinya Enggak Usah Mendaki, Bisa Naik Kereta Gantung Lho

Menurut gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini, aspek lingkungan akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hal itu untuk mendukung pengembangan pariwisata di NTB dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Akan lebih banyak yang punya kesempatan untuk menyaksikan keindahan alam kita. Akan diminimalisir semaksimal mungkin kerusakan lingkungan, akibat hadirnya proyek ini. Syukur-syukur bahkan tidak mengganggu sama sekali bahkan bisa memperbaiki," katanya.

Pembangunan fasilitas wisata ini menelan anggaran Rp2,2 triliun dan dibangun di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.

-
Pemandangan pada salah satu spot di Gunung Rinjani. (Instagram/febbyrastanty)

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri, menyampaikan, kereta gantung itu merupakan proyek investasi luar biasa. Hal tersebut untuk peningkatan pariwisata yang selama ini dikembangkan pemerintah daerah.

Baca Juga: 5 Misteri Gunung Rinjani, Konon Ada Istana Dewi Cantik di Kawahnya! Beneran?

Apalagi kata Pathul, di wilayah selatan ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dengan berbagai acara, baik MotoGP dan WSBK. Maka di satu sisi. Diharapkan, dengan adanya kereta gantung membuat pariwisata akan semakin meningkat.

“Maka ke depan akses pendukung menjadi pikiran kita bersama. Bahkan, kita akan berkolaborasi dengan Pemprov NTB agar jalan menuju kereta gantung diperlebar, dan kita akan bangun berbagai infrastruktur pendukung lainnya, agar bagaimana segala sisi bisa berjalan," tuturnya.

Ia mengaku, kereta gantung Gunung Rinjani tersebut sudah menjadi impian, dan jika dilihat dari desain pembangunan ini sangat luar biasa. Hal itu menurutnya, akan sangat membantu pengembangan pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X