Nyata! Seperti Ini Cetakan Tangan Kartini dan Ibu Tien Soeharto, Lokasinya Tak Terduga!

- Rabu, 10 Agustus 2022 | 20:48 WIB
Cetakan tangan para pahlawan (Vivi Sanusi/Z Creators)
Cetakan tangan para pahlawan (Vivi Sanusi/Z Creators)

Lokasinya di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat. Gedung ini masih gagah dengan desain kolonial Belanda. Siapa sangka gedung ini penuh dengan sejarah yang panjang dan sangat berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Ya, Gedung Joang 45 di masa penjajahan Belanda adalah sebuah hotel yang dibangun oleh LC Schomper pada 1938. Hotel ini dulunya dikhususkan buat para pejabat tinggi Belanda, pejabat pribumi dan pengusaha asing.

-
Gedung Joang 45 di Menteng, Jakpus (Vivi Sanusi/Z Creators)

Ada 8 ruangan di bangunan utama yang diapit sama bangunan kecil serupa paviliun. Pada masa itu, inilah hotel dengan bangunan termegah di Menteng, Jakarta Pusat.

Pada masa penjajahan Jepang 1942, tempat ini beralih fungsi menjadi asrama Angkatan Baru Indonesia yang menjadi pusat pendidikan politik bagi para pemuda.T ercatat seperti Soekarno, Mohammad Hatta, M Yamin dan sebagainya pernah menjadi pengajar di sana.

-
Meja kerja penuh sejarah (Vivi Sanusi/Z Creators)

Hotel Schomper berubah menjadi Gedung Menteng 31 tempat tumbuhnya organisasi Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) dilanjut dengan organisasi baru bernama Jawa Hokokai.

Dan di gedung inilah disusun rencana penculikan Soekarno ke Rengasdengklok agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan pun banyak aksi pemuda direncanakan di sini, seperti mendesak pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), organisasi Barisan Pemuda dan lainnya.

Kondisi Gedung Joang Kini

Sebelum memasuki Gedung Joang 45 dengan berbagai koleksi di dalam museumnya, kamu bakal diperlihatkan sama cetakan telapak tangan pahlawan nasional dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Mulai RA Kartini hingga Ibu Tien Soeharto.

-
Cetakan telapak tangan para pahlawan (Vivi Sanusi/Z Creators)

Di depan pintu masuk berdiri patung Soekarno-Hatta dan berbagai koleksi sejarah kemerdekaan, mulai meja yang dipergunakan oleh Muhammad Hatta, replika tandu panglima besar Sudirman, berbagai koleksi senjata seperti Kirov kaliber 762 buatan Rusia dan senjata laras panjang merek Styer buatan Austria yang didapat ketika perebutan dengan tentara Jepang di Malang, serta berbagai pakaian para tentara Indonesia di masa perjuangan kemerdekaan.

-
Mobil pusaka R1-1 yang pertama dipakai Soekarno (Vivi Sanusi/Z Creators)

Di bagian belakang bangunan yang dijadikan museum pada tahun 1974 ini, terdapat 3 mobil pusaka, berupa mobil pertama yang dipakai oleh presiden dan wakil presiden, Soekarno-Hatta. Mobil ini dipakai ketika bertugas di tahun 1945-1949.

"Tempat ini sangat kental dengan nuansa politik dan jadi tahu bagaimana para pemuda merencanakan kemerdekaan Indonesia," kata Mutia, salah satu petugas magang di museum ini.

Untuk memasuki museum ini cukup membayar Rp5 ribu untuk dewasa, Rp2 ribu untuk pelajar dan Rp3 ribu untuk mahasiswa.

Gedung Joang 45 buka dari jam 09.00-16.00 WIB.

Pastikan punya kartu Jak Lingko karena semua museum di Jakarta bisa diakses dengan memakai kartu ini.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X