Kotak hitam atau black box maskapai Yeti Airlines ATR 73 rute Kathmandua-Phokara yang jatuh di Nepal pada Minggu (15/1/2023) telah ditemukan.
Kotak hitam yang menjadi barang bukti untuk penyelidikan kecelakaan pesawat tersebut disebut-sebut ditemukan di jurang, lokasi pesawat jatuh.
Dikutip dari The Kathmandu Post, Juru bicara Bandara International Kathmandu, Prem Nath Thakur mengatakan bahwa kotak hitam tersebut sudah diserahkan ke pihak berwenang.
"Mereka harus menyerahkan laporan kepada pemerintah dalam waktu 45 hari," kata Wakil Perdana Menteri Nepal dan Juru Bicara Pemerintah Bishnu Paudel.
Kini, kecelakaan tragis tersebut sedang dalam penyelidikan. Sementara itu, 35 dari 68 jenazah sudah dievakuasi sudah teridentifikasi. Kemudian 4 orang lainnya korban pesawat jatuh di Nepal masih dinyatakan hilang.
Medan yang sulit membuat tim evakuasi kesulitan menemukan korban. Adapun titik maskapai pesawat Yeti Airlines yang jatuh tersebut yaitu di Ngarai Sungai Seti.
Kecelakaan Udara Terburuk dalam 30 Tahun Terakhir
Kecelakaan maskapai pesawat Yeti Airlines yang menewaskan 68 orang tersebut menjadi kecelakaan udara terburuk dalam 30 tahun terakhir di Nepal.
Bahkan Nepal dicap sebagai 'langganan' pesawat jatuh. Sebelumnya, pada Mei 2022 juga pernah terjadi kecelakaan pesawat yang menewaskan 22 orang.
Cuaca buruk dan lokasi bandara yang berhimpitan dengan pegunungan terjal jadi alasan kenapa banyak pesawat yang sering mengalami kecelakaan di Nepal.
Tidak hanya itu, perawatan yang buruk, pelatihan yang tidak memadai, pesawat tua, dan standar yang lemah juga jadi pemicu kecelakaan pesawat di Nepal.