Keberadaan desa wisata saat ini tidak terlepas dari teknologi dan media digital. Desa wisata digital harus memiliki potensi dan daya tarik wisatawan, khususnya anak-anak muda seperti Gen Z dan Milenial yang hobi traveling.
Berdasarkan UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, desa wisata adalah suatu destinasi wisata yang menginteragasikan daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, akesesibilitas.
Semua itu disajikan dalam suatu struktur masyarakat yang menyatu dengan tata cara serta tradisi yang berlaku di desa tersebut.
Desa Wisata Digital Indonesia
Ada 3,419 desa wisata di Indonesia yang bisa kamu kunjungi untuk melepas penat. Bukan cuma menawarkan keindahan alam, berikut rekomendasi Desa Wisata digital yang juga menawarkan kegiatan sosial dan budaya:
Baca juga: 6 Desa Wisata Terbaik di Indonesia, Asri dan Mengagumkan!
1. Desa Wisata Candirejo, Jawa Tengah
Desa Wisata Candirejo yang terletak di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Desa Candirejo terletak 3 km ke arah tenggara dari pusat peradaban dunia Candi Borobudur, yang bisa ditempuh dengan naik andong.
Selain disuguhkan dengan pemandangan sekitar yang serba hijau, menikmati wisata offroad di kawasan Menoreh dan berakhir di Watu Kendil, para wisatawan yang berkunjung ke desa ini juga bisa turut menyaksikan aktivitas masyarakat setempat.
Dari kunjungan ini, wisatawan juga bisa membawa pulang kerajinan khas dan makanan tradisional yang dibuat warga setempat.
Soal bahasa, jangan khawatir. Pemandu wisatanya rata-rata bisa Bahasa Inggris hingga Bahasa Prancis, lho. Keren banget kan?
2. Desa Panglipuran, Bali
Bali memiliki segudang daya tarik. Mulai dari pantai, kuliner hingga budayanya sulit untuk dilewatkan para traveler. Desa Panglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali menjadi salah satu daya tarik Bali.
Baca juga: 5 Rekomendasi Villa di Bali Private Pool untuk Liburan dan Bulan Madu
Desa Panglipuran adalah desa adat yang menjadi primadona pariwisata di Bali. Bagaimana tidak, desa ini dinobatkan jadi desa terbersih di dunia.
Di desa ini, wisatawan bisa menemukan hutan bambu yang jadi pelindung desa. Seperti desa adat lainnya, Desa Panglipuran juga memiliki ritual keagamaan yang terus dijalankan hingga saat ini, yaitu ritual Ngusaba.
Pesona lainnya yang ditawarkan oleh Desa Panglipuran adalah sebuah festival budaya yang disebut Penglipuran Village Festival. Di festival ini ada parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang hingga parade seni budaya.
