Berkunjung ke Kampung Adat Praiijing yang Ada di Tengah Kota NTT

- Minggu, 9 April 2023 | 17:00 WIB
Kampung adat di NTT. (Z Creators/Arianto Selly)
Kampung adat di NTT. (Z Creators/Arianto Selly)

Jika pada umumnya kampung adat terletak cukup jauh dari Kota, namun hal berbeda justru dapat kita temukan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di NTT tedapat Kampung Adat Praiijing yang terletak di desa Tebara, Kecamatan
Waikabubak, Sumba Barat, yang jaraknya hanya sekitar tiga kilometer dari pusat kota dan terletak persis di atas Bukit Praijing.

-
Kampung adat di NTT. (Z Creators/Arianto Selly)

Kampung adat ini cukup populer, bahkan sempat masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API AWARD).

Baca juga: Tongkonan Tana Toraja, Arsitektur yang Menggabungkan Filosofi Kosmologi dan Religi

Saat tiba digapura pintu masuk, pengujung harus berhenti dan memarkir kendaraan untuk membayar tiket masuk wisata yang tarifnya bervariasi antara Rp10.000 - 25000.

-
Kampung adat di NTT. (Z Creators/Arianto Selly)

Dari tempat parkir kita harus berjalan kaki sekitar 5-8 menit menuju area perkampungan. Begitu tiba, suasana perkampungan sudah mulai terasa dengan adanya sejumlah pepohonan berukuran cukup besar dan jejeran rumah tradisional.

Ditempat ini kita dapat melihat rumah adat sumba, keseharian penduduk lokal, beberapa megalitik serta adat istiadat Sumba lainnya.

-
Kampung adat di NTT. (Z Creators/Arianto Selly)

Saat masuk kamu akan melewati balasan rumah adat dengan bentuk yang berbeda beratapkan daun ilalang, ada yang bertingkat dan ada yang tidak. 

Rumah adat ini disebut Ume Mbatangu atau rumah berpuncak ada juga Uma Bokulu yang berarti rumah besar. Semakin keatas kita akan menemukan spot foto dari ketingggian dengan latar belakang kampung adat bagian bawah.

Baca juga: Cuma Dibuat dari Jerami, Rumah Adat Ini Tahan Gempa 7 Skala Richter

-
Kampung adat di NTT. (Z Creators/Arianto Selly)

Lanjutkan langkah kaki kamu untuk menyusuri beberapa rumah dibagian atas, melewati sebuah pohon besar. Di sini anda akan melihat langsung kehidupan masyarakat lokal setempat.

Kita juga dapat melihat berbagai jenis dan ukuran tulang hewan yang di gantung di atap rumah yang didominasi oleh tulang Kerbau dan Babi.

Beberapa rumah menjual kain tenun dan anyaman yang dapat dibeli sebagai oleh-oleh, kita juga bisa menyewa pakain adat mereka untuk mengambil gambar dengan latar perkampungan dengan
tarif mulai dari Rp50.000.

-
Kampung adat di NTT. (Z Creators/Arianto Selly)

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah setiap bulan November, karena kita dapat melihat dan mengikuti upacara adat setempat.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X