Umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Fitri pada 24 dan 25 Mei 2020. Perayaan tahun ini berbeda, hampir seluruh Muslim di dunia merasa cemas merayakan Lebaran di tengah wabah pandemi virus corona atau Covid-19.
Biasanya seluruh umat Muslim merayakan akhir bulan Ramadan dengan penuh suka cita, seperti berdoa di masjid, silaturahmi dengan keluarga dan belanja pakaian baru, hadiah dan camilan manis.
Tetapi tahun ini, perayaan ini dibayangi oleh virus corona yang menyebar cepat, banyak negara juga yang mulai melonggarkan lockdown selama Ramadan, sehingga menyebabkan lonjakan tajam dalam kasusnya.
Untuk meredam keramaian, beberapa negara dari Arab Saudi, Mesir, Turki dan Suriah telah melarang kegiatan doa massal untuk membatasi penyebaran penyakit. Kegiatan ini dilarang karena menyebabkan kerumunan.
Arab Saudi, tempat situs suci Islam, memulai jam malam lima hari sejak Sabtu setelah infeksi meningkat empat kali lipat sejak awal Ramadan menjadi sekitar 68.000 kasus.
Salat Idul Fitri akan diadakan di dua masjid suci di kota-kota Mekah dan Madinah. Menurut pihak berwenang, salat Idul Fitri akan dilakukan tanpa jamaah.
"Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga Islam, akan dibuka kembali setelah Idul Fitri," kata badan pengurus Masjid Al-Aqsa, seperti yang dikutip Indozone dari AFP, Minggu (24/5/2020).
Di Lebanon, otoritas keagamaan telah mengumumkan pembukaan kembali masjid hanya untuk sholat Jumat. Namun, para jamaah akan diperiksa suhu tubuh dan kontrol sanitasi sebelum mereka masuk.