Ini akan menjadi hal yang lebih mudah untuk semua orang yang ingin bepergian ke seluruh Eropa, setidaknya bagi banyak orang Eropa. Mulai 1 Juli nanti, warga UE akan mempunyai kemampuan untuk bergerak bebas melintasi 27 negara anggotanya memakai sertifikat perjalanan COVID-19 berbasis kode QR, menurut perjanjian baru di antara para pejabat Eropa.
Sertifikat itu dapat ditunjukkan di smartphone atau di atas kertas dan akan menunjukkan apakah seorang pelancong telah melakukan vaksinasi, baru-baru ini dinyatakan negatif COVID-19, atau dapat buktikan bahwa mereka telah pulih dari COVID-19. Sertifikat akan didasarkan pada catatan dari negara asal turis dan dikeluarkan tanpa biaya.
Para pejabat berencana menguji sistem itu sebelum peluncuran yang direncanakan pada 1 Juli mendatang. Berdasarkan perjanjian itu, pelancong UE tidak akan menghadapi pengujian tambahan atau persyaratan karantina kecuali pemerintah daerah dapat tunjukkan tindakan tambahan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Jika pengujian diperlukan kapan saja, Komisi Eropa memberikan dukungan US$120 juta untuk memastikan pengujian itu terjangkau oleh para pelancong. Melihat haol itu, pelapor Parlemen Eropa yaitu Juan Fernando Lopez Aguilar memberikan komentarnya.
"Perjanjian ini adalah langkah pertama untuk mengembalikan Wilayah Schengen ke jalurnya," ungkapnya.
Pejabat UE mengharapkan sistem bagi pera turis untuk mulai berkumpul "dalam beberapa hari mendatang".
"Pekerjaan masih tersisa," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Spanyol baru saja mengumumkan mulai sambut turis AS pada 7 Juni mendatang. Langkah serupa dilakukan Prancis pada 9 Juni mendatang.
