Tas Anyaman Rotan, Oleh-oleh Khas Dayak yang Wajib Dibawa Pulang

- Senin, 13 Desember 2021 | 15:31 WIB
Tas anyaman rotan, souvenir handmade karya ibu-ibu Suku Dayak (Edi Akbar/IDZ Creator Community)
Tas anyaman rotan, souvenir handmade karya ibu-ibu Suku Dayak (Edi Akbar/IDZ Creator Community)

Bagi masyarakat Suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk, menganyam tas rotan adalah rutinitas harian. Keterampilan tersebut bahkan sudah dilakukan secara turun-temurun.

Membuat tas unik dari rotan biasanya dilakukan para ibu rumah tangga di wilayah Kampung Basap, Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk. Aktivitas menganyam dilakukan di rumah masing-masing untuk mengisi waktu senggang di rumah.

-
Para IRT mengisi waktu luang dengan menganyam tas rotan (Edi Akbar/IDZ Creator Community)

Herlina, salah satu warga Kampung Teluk Sumbang, yang juga pengrajin tas anyaman dari rotan mengatakan, tas ini sudah ada sejak nenek moyang Suku Dayak. Keterampilan membuat tas rotan dipelajarinya sejak kecil dari orang tuanya.

"Saya dari kecil sudah belajar membuat tas rotan dari orang tua saya. Setiap hari di rumah saya dan anak saya membuat tas rotan. Ini ciri khas budaya kami dan keterampilan ini harus selalu ada agar tidak hilang dimakan zaman," tutur Herlina.

-
Herlina menganyam tas sejak masih kecil (Edi Akbar/IDZ Creator Community)

Suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang disebut Suku Dayak Selatan yang terdiri Dayak Paleng, Dayak Gaggas, Dayak Panyombot dan Dayak Riwa.

"Kami di sini Dayak Selatan tapi terbagi beberapa suku, tapi memiliki satu bahasa suku," kata Herlina.

-
Herlina mencari rotan dari kebun dan menjemurnya sendiri (Edi Akbar/IDZ Creator Community)

Kerajinan tas rotan Suku Dayak Selatan, Kampung Teluk Sumbang memiliki nilai seni tinggi. Proses pembuatannya pun cukup memakan waktu lama, namun enggak ada target dalam memproduksinya.

"Pembuatannya tidaklah rumit, hanya membutuhkan waktu lama. Mulai mengumpulkan rotan dari kebun, mengeringkan rotan, hingga proses mengayam," ungkapnya.

Tas rotan merupakan peralatan suku dayak tempo dulu yang dipergunakan hingga sekarang. Jenis dan ukurannya pun beragam, dari ukuran kecil, sedang dan besar dengan model ransel dan selempang.

"Tas rotan kami pergunakan setiap hari, bisa juga dipakai pergi ke ladang," jelasnya.

-
Tas anyaman diminati wisatawan lokal dan mancanegara (Edi Akbar/IDZ Creator Community)

Kerajinan tas rotan juga cukup diminati wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan lokal hingga mancanegara. Sementara untuk harga, tas anyaman handmade ini dijual mulai dari Rp150 ribu hingga Rp350 ribu.

-
Kerajinan tas anyaman rotan dipakai warga untuk berbagai keperluan (Edi Akbar/IDZ Creator Community)

"Saya sangat bangga, kerajinan kami ini sangat diminati wisatawan. Bahkan wisatawan asing asal Belanda pernah pesan langsung dari negaranya," pungkas Herlina.

Yuk, dukung perajin lokal dengan membeli barang-barang karya mereka. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X