Masjid Raya Al-Osmani merupakan masjid pertama dan tertua di Kota Medan, Sumatera Utara. Masjid ini merupakan peninggalan kerajaan Deli pada masanya yang dibangun pada 1854 silam, itu artinya masjid ini udah berdiri selama 168 tahun, wow!
Meski usianya udah sangat tua, Masjid Raya Al-Osmani masih sangat kokoh berdiri. Warna kuning yang mendominasi bangunan masjid melambangkan warna kebanggaan suku Melayu yang berarti kemegahan dan kemuliaan. Kemudian dipadu dengan warna hijau yang filosofinya menunjukkan keislaman.
Masjid Al-Osmani bergaya Eropa dan Melayu
Menurut pengelola, awalnya Masjid Al-Osmani berbahan kayu. Kemudian pada 1870 sampai 1872 anak Raja Osmani Deli merenovasi bangunan masjid dengan ornamen Eropa dan Melayu.
"Dahulu Masjid ini awalnya masih berbahan kayu, kemudian dibangun Raja Deli ketujuh, Sultan Osman Perkasa Alam. Awalnya hanya rumah panggung dari kayu. Kemudian dibangun oleh anaknya langsung, dengan memadukan arsitektur ala Timur Tengah, India, Eropa, China, dan Melayu," kata pengurus masjid, Ustaz Ahmad Fahruni kepada Tim Z Creators, Yudi Manar.
Meski sudah direnovasi, sejumlah ornamen lama masih dipertahankan, seperti beberapa kayu pilihan yang masih menjadi pilar besar.
Selain menjadi tempat ibadah, masjid bersejarah ini juga menjadi tempat perayaan dan peringatan hari besar keagamaan seperti salat Idul Fitri, Idul Adha dan tempat berkumpulnya calon jemaah haji sebelum keberangkatan.
Makam di halaman masjid
Ada beberapa makam di pelataran masjid. Beberapa di antaranya merupakan makam Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sulthan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sulthan Mahmud Perkasa Alam.
Masjid bersejarah sekaligus awal mula peradaban islam di Kota Medan ini bertempat di jalan Yos Soedarso, Kecamatan Medan labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara.
Artikel menarik lainnya:
-
FOTO: Detik-detik Pangeran Charles Tiba di Buckingham Palace Usai Ratu Elizabeth II Wafat
-
Siapapun Boleh Makan Gratis di Sini Tanpa Syarat, Menunya Selalu Berganti Setiap Hari
-
Cerita Fabiola, WNI yang Hamil dan Melahirkan di Belgia: Gila, Tunjangannya Banyak Banget!
-
Dapat BLT Rp500 Ribu, Kakek di Parepare Ini Sebut Tak Ada Pengaruhnya karena BBM Mahal