Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan revitalisasi pasar tradisional di Jakarta dilakukan guna terciptanya kenyamanan dalam bertransaksi. Hal itu tercipta jika kebersihan, kerapihan dapat terjaga.
"Kami ingin mempertahankan kehidupan pasar tradisional sambil menghadirkan kebersihan, kerapihan, ketertiban," ucap Anies di Pasar Cipinang Kebembem, Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022).
Dengan kebersihan dan kerapihan yang terjaga itu, Anies ingin fungsi pasar selain ada kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli, tetapi juga membangun perasaan kebersamaan, perasaan kesetaraan, perasaan antar warga yang bertemu di pasar.
Baca juga: Seperti Supermarket, Belanja di Pasar Tradisional Ini Bisa Pakai Troli!
"Jadi eksistensi pasar tradisional ini harus dipandang lebih dari sekedar soal distribusi barang, tapi ini sebagai salah satu wahana untuk kita bisa membangun sebuah perasaan kebersamaan bagi warga," terang Anies.
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut juga menginginkan pasar-pasar ini menjadi tempat wisata, salah satunya adalah Pasar Burung. Dengan begitu, warga bisa menikmatinya layaknya berwisata.
"Pasar-pasar ini bisa menjadi tujuan wisata, khususnya yang Pasar burung. Karena di sini orang bisa dari mana-mana datang, wisatawan domestik maupun internasional bisa menikmati pasar burung ini sebagai sebuah tujuan wisata," ungkapnya.
Oleh sebab itu, guna mewujudkan keinginan tersebut, Anies meminta agar pasar-pasar yang telah direvitalisasi dapat dijaga bangunannya, dirawat, sehingga seluruh warga bisa merasakan manfaatnya.
Baca juga: Ketika Stadion Gelora Brantas Beralih Fungsi Jadi Pasar Tradisional
"Sekarang sama-sama dirawat, dan mudah-mudahan nanti bisa maju, berkembang dan semua merasakan kebahagiaan," tandas Anies.
Diketahui, empat pasar yang selesai direvitalisasi itu diantaranya adalah Pasar Cipinang Kebembem; Jakarta Timur, Pasar Sawah Barat, Jakarta Timur; Pasar Tanah Tinggi Poncol; Jakarta Pusat, dan Pasar Tebet Barat; Jakarta Selatan.
