Belakangan Candi Borobudur kembali menyita perhatian publik. Pasalnya Candi Buddha terbesar di Indonesia itu ternyata tidak pernah masuk dalam tujuh keajaiban dunia.
Menanggapi polemik fakta tersebut, Wakil Sementara General Manager Unit Borobudur & Manohara Pujo Suwarno angkat bicara.
Menurutnya meski bukan bagian dari tujuh keajaiban dunia, Candi Borobudur tetap indah dan punya nilai sakral tersendiri.
"Apa pun yang disampaikan penulis tidak mengurangi keindahan dan keagungan Candi Borobudur, justru semakin mendapat perhatian orang itu semakin peduli dan mencintai Candi Borobudur," ungkapnya, sperti dikutip dari ANTARA, Jumat (15/7/2022).
Pujo yang juga Marketing & Sales Vice President PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) menyampaikan hal tersebut sebagai tanggapan dari pernyataan youtuber Leonardo Edwin yang mengungkap bahwa Borobudur tidak pernah masuk tujuh keajaiban dunia.
"Orang berpendapat tetap kami hormati. Seingat saya waktu SD dulu Borobudur itu banyak di literatur, di buku-buku bacaan itu sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Hal itu muncul jauh sebelum ada istilah polling dan yang memberikan statemen waktu itu Borobudur sebagai tujuh keajaiban dunia oleh para pendahulu, dasarnya apa saya juga kurang tahu," sambungnya.
Namun, dia menjelaskan sejak pemugaran kedua Candi Borobudur tahun 1973-1983, Borobudur diajukan ke UNESCO masuk sebagai situs warisan dunia.
Baca juga: Wuih, Youtuber Leo Edwin Sebut Borobudur Gak Masuk 7 Keajaiban Dunia, Bener Nggak Ya?
"Sebagai situs warisan dunia sudah ada pengakuannya dikeluarkan UNESCO tahun 1991," ungkapnya.
Selain itu, seiring melandainya kasus pandemi COVID-19, kunjungan wisatawan ke Borobudur cenderung membaik.
"Di Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya mulai ramai, ini yang harus disyukuri bersama. Termasuk perhatian pemerintah sangat besar untuk Borobudur sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Ini wujud perhatian pemerintah yang luar biasa untuk Borobudur," pungkasnya.
