6 Fakta Menarik Sarinah, Mal Pertama dan Tertua Indonesia Punya Misteri yang Disembunyikan

- Selasa, 10 Januari 2023 | 15:54 WIB
Sarinah, mal pertama di Indonesia. (Z Creators/Vivi Sanusi)
Sarinah, mal pertama di Indonesia. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Sarinah merupakan salah satu pusat perbelanjaan pertama di Indonesia. Gedung Sarinah berlokasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Gedung ini dibangun pada pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1962. 

Setelah revitalisasi, kini Sarinah menjadi tempat belanja dan nongkrong kekinian yang estetik dan instagramable. Berikut fakta-fakta menarik tentang Sarinah yang kini punya wajah baru! 

1. Gedung Pencakar Langit di Pertama di Indonesia

-
Sarinah, gedung pencakar langit pertama Indonesia. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Sebagai cagar budaya legendaris, Sarinah mempunyai 15 lantai dengan tinggi 74 meter. Diresmikan pada 1966 menjadikan gedung ini sebagai bangunan pencakar langit pertama di Indonesia.

2. Pusat Perbelanjaan Pertama dan Tertua di Indonesia

-
Sarinah, pusat perbelanjaan pertama Indonesia. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Sarinah merupakan perwujudan cita-cita Bung Karno yang ingin membangun pusat perbelanjaan pertama di Indonesia. Sarinah ditujukan untuk produk-produk lokal dan dikhususkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

Sarinah menjadi bagian proyek mercusuar di masa pemerintahan Soekarno selain pembangunan Monas, Hotel Indonesia, dan Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

3. Nama Sarinah Berasal dari Nama Pengasuh Soekarno

-
Nama Sarinah diambil dari nama pengasuh Bung Karno. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Berada di kawasan strategis di jantung Jakarta, Sarinah ternyata berasal dari salah satu nama pengasuh Soekarno. Bung Karno sangat mengagumi dan menghormatinya. Gedung Sarinah digambarkan sebagai bentuk kecintaan Soekarno pada rakyat kecil.

4. Misteri Relief Patung yang Tersembunyi

-
Relief yang disembunyikan di Sarinah. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Saat revitalisasi pada 2020 silam, ditemukan artefak di dalam bangunan Sarinah. Puluhan tahun bersembunyi, artefak tersebut berupa relief patung yang menggambarkan figur ibu-ibu berkebaya menjual barang dagangannya.

Di sampingnya, artefak menggambarkan nelayan dan kuli bercaping membawa pikulan. Uniknya, relief patung ini selamat dari kebakaran hebat pada 1984. Relief berukuran 3x12 meter tersebut 'disembunyikan' di ruang instalasi listrik gedung.

Ada yang menduga relief ini disembunyikan pada masa Orde Baru karena dianggap condong ke Bung Karno. Versi lain menyebutkan karena perubahan tata letak atau desain dalam gedung membuat relief tersebut seakan disembunyikan.

Sekarang relief tersebut dipamerkan di lantai dasar dengan masih menyimpan misteri. Enggak ada yang tahu sampai sekarang siapa pembuat relief-relief tersebut.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X