Wistawan Ramai-ramai Batalkan Kunjungan ke Labuan Bajo Akibat Tarif Masuk Pulau Komodo

- Senin, 1 Agustus 2022 | 18:37 WIB
Kapal Pinisi melintas di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj)
Kapal Pinisi melintas di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj)

Lebih dari 10 ribu wisatawan domestik dan mancanegara membatalkan kunjungannya ke Labuan Bajo, dampak kenaikan harga tiket masuk pulau Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

"Jumlahnya tidak pasti tetapi diperkirakan seperti itu jumlahnya, dan itu untuk tiga bulan ke depan, dan paling banyak pada bulan Agustus," kata Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Labuan Bajo Ignasius Suradin, saat dihubungi dari Kupang, Senin (1/8/2022).

Ia mengatakan bahwa salah satu contoh saat ini ada salah satu hotel bintang lima di Labuan Bajo yang kehilangan 600 kamarnya karena wisatawan membatalkan kunjungan mereka.

Belum lagi pembatalan juga dilakukan terhadap travel agen, kapal-kapal dan hotel yang lain,yang jumlahnya sangat banyak.

Pembatalan tersebut dilakukan bukan pada saat adanya aksi mogok masal pelaku wisata di Labuan Bajo, tetapi sudah dilakukan semenjak adanya isu kenaikan harga tiket masuk TN Komodo itu.

Saat ini tarif baru tiket masuk Pulau Komodo diterapkan Rp 3,75 juta per orang. Padahal tadinya tiket masuk cuma dibanderol Rp 200 ribu.

Menurut Ignasius diperkirakan kerugian akibat pembatalan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mencapai kurang lebih Rp1 triliun gabungan dari seluruh travel agen, perhotelan, kapal wisata dan lainnya.

"Pembatalan tersebut juga dilakukan karena memang selain kenaikan harga tiket, reaksi masyarakat juga untuk menolak kenaikan harga tiket itu juga punya dampak terhadap wisatawan yang datang," katanya seperti dikutip Antara.

Di sisi lain, kenaikan harga tiket masuk TN Komodo itu akan berdampak kepada seluruh destinasi wisata lain di Labuan Bajo dan juga di seluruh wilayah Flores.

Pasalnya wisatawan yang datang sudah pasti akan menilai dan akan menyampaikan kepada kenalan mereka di negara lain atau di Indonesia untuk tidak perlu datang ke Labuan Bajo.

"Bisa jadi Labuan Bajo ini dihukum oleh calon wisatawan. Artinya bahwa mereka akan mencoret pariwisata Labuan Bajo dari daftar liburan mereka," tambah dia.

Dengan begitu sudah pasti akan berdampak pada ekonomi masyarakat di Labuan Bajo.

Pihaknya pun berharap agar masalah kenaikan tiket itu tidak perlu lagi dibicarakan dulu dan ditahan sementara agar masalah ini tidak meluas dan berdampak buruk pada pariwisata di Labuan Bajo.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X